Selasa, 05/09/2017

Kamar Kos di Sangatta Diminta Ditertibkan

Selasa, 05/09/2017

Razia: Suasana salah satu razia yang digelar Satpol PP di Sangatta terhadap indekos. Warga meminta razia serupa lebih diintensifkan. (FOTO: YULI/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kamar Kos di Sangatta Diminta Ditertibkan

Selasa, 05/09/2017

logo

Razia: Suasana salah satu razia yang digelar Satpol PP di Sangatta terhadap indekos. Warga meminta razia serupa lebih diintensifkan. (FOTO: YULI/KK)

SANGATTA - Keluhan warga hadirnya kos-kosan tanpa berbatas waktu alias bebas di beberapa daerah di Sangatta, dikeluhkan warga. LAntaran tak tahan dengan praktek ini, sejumlah warga di Sangatta mengadukan praktek ini kepada pihak kecamatan ataupun instansi terkait. Warga meminta pemerintah kecamatan menertibkan semua kos-kosan yang beroperasi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Keresahan ini dipicu kecurigaan warga banyaknya penyewaan kamar kos ataupun barakan yang diduga dijadikan wadah berbuat mesum. Umumnya, bagi kalangan pemuda yang belum mempunyai status pernikahan.

Warga menemukan tak sedikit kamar kos yang menjadikan tempat tersebut sebagai wadah prostitusi terselubung dan peredaran narkoba.

Contoh nyata yang terjadi baru-baru ini terjadi, warga memergoki tujuh pemuda ‘menggarap’ Sinta (bukan nama sebenarnya) bergantian di salah satu kamar kos di Sangatta. Kamar tersebut merupakan salah satu kamar sewaan salah seorang tersangka. Akibat ulah asusila ini, ketujuh pemuda itu kini sudah mendekam di tahanan Polres Kutim.

“Kami minta kos-kosan di razia setiap bulan. Tidak hanya di Sangatta akan tetapi di semua kecamatan berkembang. Sebab kos-kosan bebas banyak sekali dampak negatifnya. Tak dipungkiri kosan dijadikan tempat mesum, narkoba dan lainnya,” pinta Abdul Hamid salah seorang warga Sangatta Utara.

Ia menjelaskan, Kutim dikenal sebagai salah satu pusat rumah kontrakan. Umumnya mereka mengontrak karena sebagai pekerja dan pelajar dari luar daerah maupun lokal Kutim. Warga Kutim yang indekos di Sangatta biasanya untuk mendekatkan ke tempat pekerjaan atau menuntut ilmu.

Dia menyebut wajar jika Sangatta menjadi magnet kehadiran orang-orang baru. Sangatta kata dia menyimpan sejuta kekayaan. Mulai dari pertambangan, perkebunan, minyak dan lainnya.

Dari segi pendidikan, Kutim memiliki sekolah gratis. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Wajar masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong ‘menyerang’ Kutim.

“Kutim ini sangat rawan sekali. Jangan sampai sudah terjadi sesuatu baru berbuat. Kecamatan yang punya warga wajib  bergerak. Satpol mengawal. Karena enggak hanya razia mesum, juga untuk mengetahui pendatang ilegal. Sebab banyak tinggal di Kutim akan tetapi tidak mempunyai identitas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kutim, Muhammad Arif Yukianto sangat merespon tuntutan warga Sangatta. Dia tegas menyatakan siap kapanpun menggelar razia lokasi kos-kosan di Sangatta. Hanya saja, pihaknya perlu pengawalan dari pihak kecamatan setiap menggelar razia.

“Tugas kami hanya eksekusi. Mengawal. Tetapi sebelum eksekusi harus ada penjelasan.  Nah yang menjelaskan itu ialah kecamatan yang punya warga. Tak kalah penting wajib diperkuat peraturan,” katanya. (yul1116)

Kamar Kos di Sangatta Diminta Ditertibkan

Selasa, 05/09/2017

Razia: Suasana salah satu razia yang digelar Satpol PP di Sangatta terhadap indekos. Warga meminta razia serupa lebih diintensifkan. (FOTO: YULI/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.