TARAKAN – Upaya Pemerintah Kota Tarakan untuk mengelola sampah secara semesta kurang mendapatkan dukungan sarana dan prasarana (Sapras) yang memadai, hal ini diakibatkan terjadinya defisit anggaran yang melanda Tarakan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, Wali Kota Tarakan, Sofian Raga tetap mengupayakan mencari bantuan baik dari APBN maupun pihak swasta.

“Bukan hanya kekurangan armada, tetapi juga banyak peralatan yang sudah rusak dan harus diperbaiki. Tetapi kalau ongkos memperbaiki hampir setengah harga mobil ya sudah, dibesi tuakan saja. Mendingan beli yang baru karena lebih efisien,” terangnya, kepada sejumlah wartawan, Selasa (5/8).

Lebih lanjut dikataka Sofian, jika berbicara sarana dan prasarana pengelolaan sampah semesta diakuinya jika masih banyak kekurangan. Oleh karena, diharapkan perusahaan baik swasta maupun yang dikelola pemerintah daerah ataupun pusat dapat memberikan perhatian.

“Selama ini sudah ada yang memberikan bantuan mulai dari kendaraan roda tiga, roda dua, gerobak, dan sarana dan prasarana penunjang lainnya. Tetapi memang masih banyak yang kurang, oleh karena itu saya ucapan terima kasih kepada perusahaa baik swasta maupun pemerintah yang telah memberikan bantuan, mudah – mudahan bantuan yang sudah dilakukan tidak berhenti karena kita masih membutuhkan banyak sekali,” ujarnya.

Bukan hanya sarana dan prasarana penunjang program pengelolaan sampah semesta yang kurang bahkan banyak yang sudah rusak, tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih banyak yang kurang.

“SDM juga masih ada kekurangan, sebenarnya kalau APBD kita tidak defisit tidak akan ada masalah. Tetapi urusan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan semua pihak dan masyarakat harus berpartisipasi untuk menanggulangi persoalan sampah,” tegasnya.

Jangankan untuk membiayai pengelolaan sampah, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan saja APBD Tarakan masih kurang, meskipun tidak menjelaskan secara rinci berapa kekurangan anggaran untuk pembangunan, namun Sofian mengakui jika selama ini masih kekurangan anggaran untuk mendanai pembangunan infrastruktur maupun sektor lainya.

“Meskipun minim anggaran tetapi kita tidak berhenti melakukan pembangunan, saat ini sedang kiita usahakan mencari sumber – sumber dana baiik dari pusat maupun yang berasal dari sumber lainnya, yang penting halal,” ujarnya. (yan)