Jumat, 15/09/2017

22 Persen Keluarga Belum Miliki Fasilitas Air Bersih

Jumat, 15/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

22 Persen Keluarga Belum Miliki Fasilitas Air Bersih

Jumat, 15/09/2017

TANA TIDUNG- Persoalan ketersediaan air bersih memang menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Tana Tidung (KTT). Hal ini secara umum dikarenakan kondisi geografis wilayah yang menyimpan kandungan energi sumber daya mineral, sehingga mempengaruhi kualitas kandungan baku mutu air didalamnya. 

Melalui halaman resmi Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (BPS Kaltim – Kaltara), mencatat pada tahun 2016 masih ada 22,5 persen keluarga yang belum memiliki fasilitas air bersih permanen. Angka ini apabila dibandingkan dengan rata – rata Kaltara sebesar 23 persen dapat dikatakan masih dibawah rata – rata provinsi.  

Adapun diluar persentase tersebut, terdapat 5,35 persen keluarga mendapat air bersih dari fasilitas bersama, 12,13 persen menggunakan fasilitas umum yang disediakan pemerintah dan sisanya sebesar 59,98 sudah memiliki secara pribadi.

Selama ini sebagian besar masyarakat dibeberapa kecamatan seperti Betayau yang kesulitan air bersih  lebih mengandalkan air hujan dan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga mereka. Sebagian masyarakat ada juga yang memilih untuk membeli air bersih dari Tideng Pale.

Saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Betayau, Widodo mengatakan sebenarnya pihak pemerintah ditingkat kecamatan sudah mendapat alokasi dana untuk mengatasi persoalan ini. Saat ini upaya yang dilakukan untuk menyediakan fasilitas air minum masih dalam tahap proses.

”Setiap kecamatan yang masyarakatnya kesulitan air bersih memang memiliki program untuk membuat sumur bor, sumur bor ini bukan sumur biasa yang ditemui di tempat lain karena ada alat tambahan untuk menjaga kualitas air,” ujarnya.

Widodo mengungkapkan filter penyaring tradisional yang menggunakan batu, pasir, kerikil, sapu ijuk dan lainnya memiliki fungsi yang cukup baik. Karena efektif bagi masyarakat yang masih menggunakan air hujan dan sungai.

“Filter tradisional ini memang efektif ketika didekatkan dengan beberapa sumber air, setidaknya bisa mendapat air berkualitas sementara,” pungkasnya. (ag217)


22 Persen Keluarga Belum Miliki Fasilitas Air Bersih

Jumat, 15/09/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.