Senin, 18/09/2017

Musim Tanam Tiba, Petani ‘Dihantui’ Banjir

Senin, 18/09/2017

TERENDAM : Luapan air Sungai Mahakam yang merendam Ibukota Kecamatan Long Pahangai, Mahulu, Senin (18/09/2017.)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Musim Tanam Tiba, Petani ‘Dihantui’ Banjir

Senin, 18/09/2017

logo

TERENDAM : Luapan air Sungai Mahakam yang merendam Ibukota Kecamatan Long Pahangai, Mahulu, Senin (18/09/2017.)

SENDAWAR – Akibat musim tak menentu saat ini, sejumlah petani di beberapa kecamatan di Kutai Barat (Kubar) khawatir menanam padi. Padahal September ini, adalah masa mulai bertanam padi bagai petani, baik sawah maupun ladang.

Petani khawatir akan datang banjir Sungai Mahakam, dan tanaman padi akan membusuk. Karena itu, hingga saat ini, baru sekitar 20 persen petani sawah dan ladang di Kubar yang mulai menanam bibit padi mereka.

“Sudah masuk masa tanam, tapi khawatir datang banjir karena saat ini cuaca tidak bisa diperkirakan seperti beberapa tahun lalu. Hamparan sawah Punang berada di kawasan pesisir Sungai Mahakam,” tutur Saidiansyah (46) salah seorang petani di Kawasan Rapak Punang, Kecamatan Muara Pahu,  Melak, Senin (18/9).

Begitu pula petani peladang 11 kampung di Kecamatan Long Iram. Mereka khawatir kondisi cuaca tak menentu akhir-akhir ini, membuat gagal tanam.

“Puluhan hektare ladang di kawasan Long Iram, berada di tepi Sungai Mahakam. Kalau untuk sawah hanya di Kmapung Sukomulyo dan di kawasan Meladuq, Long iram Seberang. Sudah masuk masa tanam, tapi kami belum menugal, karena khawatir datang banjir. Sekarang sudah mulai lagi musim hujan,” beber Hipoq (49) warga Kampung Long Daliq.

Salah satu kawasan yang paling rawan banjir adalah Kecamatan Penyinggahan. Sebenarnya target Dinas Pertanian Kubar, per kecamatan harus bisa tanam 125 hektare padi sawah maupun ladang. Namun hingga berita ini diturunkan, di Kecamatan Penyinggahan baru lima hektare  sawah yang sudah ditanam padi. 

“Sebenarnya kita kejar target 125 hektare itu. Sejak Agustus lalu petani di Penyinggahan sudah menanam padi, tapi gagal karena sawah direndam banjir. September ini mulai ditanam lagi. Di Kampung Penyinggahan Ilir sawah petani saat ini sudah ditanam seluas 4,5 hektare. Kemudian di Kampung Loa Deras sudah tanam 0,5 hektare, tiga kampung lainnya masih persiapan,”  terang Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Penyinggahan, Muhammad Faisal, melalui seluler.

Laporan resmi yang diterima Koran Kaltim dari salah seorang warga Kecamatan Long Pahangai Tomi Ibau (34) petang kemarin, bahwa kondisi Debit Sungai Mahakam di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sedang banjir besar. 

Kedalaman air di Ibukota Long Pahangai hingga pukul 18.00 Wita kemarin mencapai lutut orang dewasa di jalan raya dalam Ibukota Long Pahangai. “Di Kecamatan Long Apari Sungai Mahakam meluap, banjir besar. Petang ini (kemarin, red) air banjir di jalan raya di Long Pahangai sudah setinggi lutut orang dewasa. Tapi kelihatannya mulai menurun banjir ini. Tetapi hujan hampir sepanjang hari,” bebernya diujung telepon kepada Koran Kaltim. (imr)


Musim Tanam Tiba, Petani ‘Dihantui’ Banjir

Senin, 18/09/2017

TERENDAM : Luapan air Sungai Mahakam yang merendam Ibukota Kecamatan Long Pahangai, Mahulu, Senin (18/09/2017.)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.