Senin, 18/09/2017

Anggota Dewan Kritik Pelaksanaan Pesta Rakyat

Senin, 18/09/2017

Pesta rakyat di KTT selayaknya dapat mewakili berbagai tampilan berbagai adat dan budaya yang ada di KTT, terlihat beberapa rumah panggung yang dibiarkan kosong. (FOTO: HANIFAH/KORAN KALTARA)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Anggota Dewan Kritik Pelaksanaan Pesta Rakyat

Senin, 18/09/2017

logo

Pesta rakyat di KTT selayaknya dapat mewakili berbagai tampilan berbagai adat dan budaya yang ada di KTT, terlihat beberapa rumah panggung yang dibiarkan kosong. (FOTO: HANIFAH/KORAN KALTARA)

TANA TIDUNG – Anggota DPRD, M Yunus Yakau mengkritik pelaksanaan pesta rakyat yang digelar Pemkab dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tana Tidung (KTT) ke 10. Pasalnya, banyak keluhan yang ia terima terkait pelaksanaan pesta rakyat tersebut.

Menurutnya, pesta rakyat (Irau) tidak hanya terpaku pada dua suku saja yakni Suku Tidung dan Dayak Belusu. Hal ini diutarakannya mengingat banyaknya rumah panggung atau stand yang ada di Lapangan Sepakbola Inhutani di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap ini dibiarkan kosong tanpa terisi padahal rumah-rumah panggung tersebut diperuntukkan bagi pengenalan budaya-budaya yang ada di KTT ini yang prioritas dua suku lokal tersebut.

“Sangat disayangkan banyaknya rumah-rumah panggung yang sekiranya dipergunakan untuk perkenalan beragam suku dan adat yang ada di KTT ini dibiarkan kosong begitu saja, sementara banyak yang bisa dipergunakan dan ditampilkan mengingat dalam pesta rakyat ini tidak hanya masyarakat yang ada di KTT saja yang akan menonton atau melihat-lihat namun juga ada pengunjung yang berasal dari luar daerah, tentunya sangat mengecewakan,” tutur politisi asal PDI Perjuangan ini.

Diakuinya, pesta rakyat yang ditampilkan oleh daerah lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) misal Malinau jauh lebih baik dari yang ada di KTT saat ini, padahal pemerintah sudah beberapa bulan melakukan berbagai persiapan-persiapan, pemasangan busak sarai yang ada disepanjang jalan cukup menarik perhatian.

Kendati persiapan pesta rakyat tahun ini jauh lebih meningkat, namun ada saja yang masih harus dilakukan perbaikan-perbaikan supaya dapat menyamakan atau mensejajarkan dengan pesta rakyat yang ada di daerah lainnya.

“Ada saja keluhan dari masyarakat meski memang kita akui untuk perayaan pesta rakyat tahun ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana keadaan lapangan yang dijadikan tempat pesta rakyat hampir seratus persen baik, hanya memang ada beberapa bagian yang harus diperbaiki termasuk tampilan-tampilan yang ada di pesta rakyat mengingat yang melihat pesta rakyat ini tidak hanya masyarakat lokal saja akan tetapi ada yang dari luar daerah seperti Tarakan, Malinau ataupun Bulungan, jadi ini juga perlu mendapatkan perhatian supaya dilakukan pembenahan segera,” tambahnya.

Sebagai informasi, saat pembukaan pesta rakyat pemerintah KTT menurunkan meligai (rumah-rumahan) yang diperuntukkan bagi leluhur yang ada di kawasan darat dan pepadau berupa perahu-perahu kecil sebanyak 2 ribu untuk diturunkan di sungai yang merupakan salah satu prosesi pelaksanaan pesta rakyat ini disambut antusiasme masyarakat apalagi pemerintah yang bekerjasama dengan perusahaan yang beroperasi di wilayah KTT untuk menampilkan berbagai artis ibukota menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat daerah hingga luar daerah untuk berkunjung di kabupaten yang terbentuk sejak 2007 ini.

“Pesta rakyat juga dijadikan masyarakat untuk mencari hiburan dimana selama ini kita minim hiburan, sebaiknya dilakukan perbaikan atas berbagai kekurangan supaya pelaksanaan pesta rakyat hingga 23 September mendatang berjalan mulus dan akan dikenang orang terus sebagai pesta rakyat terbaik,” harapnya. (ifa)


Anggota Dewan Kritik Pelaksanaan Pesta Rakyat

Senin, 18/09/2017

Pesta rakyat di KTT selayaknya dapat mewakili berbagai tampilan berbagai adat dan budaya yang ada di KTT, terlihat beberapa rumah panggung yang dibiarkan kosong. (FOTO: HANIFAH/KORAN KALTARA)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.