BONTANG - Bukan hanya menjadi sarana olahraga, namun kini gedung Sport Center yang berada di kelurahan Loktuan, kecamatan Bontang Utara kini mempunyai fungsi ganda.

 Ini terlihat pada saat komisi III DPRD Bontang menggelar inspeksi mendadak (sidak) di gedung tersebut, Senin (18/9). Pada sidak itu tampak bangunan yang di bangun 2015 ini tampak kumuh .

Dari pantauan Koran kaltim,  gedung yang mulai dibangun 2015 lalu itu cukup memprihatinkan.  Sebab,  meski belum pernah difungsikan secara optimal, namun berbagai kerusakan sudah terjadi.

 Seperti keretakan pada lantai pondasi, pecahnya sejumlah ventilasi berbahan kaca, keramik lantai pecah dan retak, pintu belakang yang hilang, plafon berlubang, hingga tulisan dan coretan pada sejumlah permukaan dinding bangunan dan lantaii yang jorok dan berdebu. 

Bangunan yang berhadapan dengan Kantor Pertanahan Bontang tersebut, sudah rampung sejak Februari 2016. Masyarakat pun sudah menggunakan tempat tersebut. Seperti bermain futsal, panjat dinding, maupun menggelar perlombaan sepak takraw.

Di sisi lain, tampak di kamar mandi. Puluhan bungkus obat batuk yang biasa dijadikan sebagai pengganti alkohol untuk ajang mabuk-mabukan berserakan. Celana dalam pria berwarna hitam juga tergeletak di sana.

Rustam, Ketua Komisi III DPRD Bontang mengatakan, penyalahgunaan fungsi gedung sport center merupakan hal yang miris. Sebab, proyek bernilai miliaran rupiah itu malah disalahgunakan oknum tertentu. 

Ia lalu meminta  Pemkot segera melimpahkan pemanfaatan gedung tersebut kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis.

“Karena kalau makin lama tidak difungsikan, makin parah juga kerusakannya. Dan untuk perbaiki gedung tidak sedikit biayanya. Bisa habiskan ratusan juta juga,” jelas Rustam.

 Sambil menunggu pemanfaatan gedung, dia mengajak Satpol PP meningkatkan kontrol terhadap aset pemerintah yang saat ini terbengkalai. “Kami harapkan, pihak Satpol PP bisa jangkau aset Pemkot yang belum difungsikan seperti sport center ini, supaya tidak disalahgunakan,” pintanya.

 Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Aset BPKD Bontang, Tasroni menjelaskan, bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menempatkan OPD di gedung tersebut. Rencananya Disporapar yang akan menempati tempat tersebut. “Dari hasil diskusi dengan PU, rencananya Disporapar yang akan menempati gedung ini. Namun kini masih proses administrasi untuk penetapan surat keputusan,” pungkasnya.(cil)