Minggu, 24/09/2017
Minggu, 24/09/2017
PENCINTA REPTIL: Komunitas Sendawar Reptil yang mengkampanyekan penyelamatan ulang Dipong dari kepunahan akibat sering dikonsumsi.
Minggu, 24/09/2017
PENCINTA REPTIL: Komunitas Sendawar Reptil yang mengkampanyekan penyelamatan ulang Dipong dari kepunahan akibat sering dikonsumsi.
SENDAWAR – Guna menjaga dari kepunahan sejumlah binantang reptil, Komunitas Sendawar Reptile (SR) Kutai Barat (Kubar) berkampanye ‘Save Dipong’. Yakni mengantisipasi kepunahan reptil ular dari berbagai jenis ular yang ada di Kubar.
Salah satu jenisnya adalah ular Dipong memiliki keunikan tersendiri. Bentuk tubuhnya gempal, namun panjangnya hanya berkisar sekira satu meter. Tidak berbisa dan sering ditemui di sekitar hutan, perkebunan sawit dan daerah lembab lainnya. “Ular Dipong termasuk famili phytonidae, yakni Phyton Curtus Breittenstein. Ia memiliki banyak sebutan, seperti Ripung, Lepong, Puraca, Sanca Gendang. Merupakan ular endemik Kubar. Semakin bertambah usianya, maka badannya semakin membesar. Namun pertumbuhan badannya tidak sesuai dengan panjangnya,” jelas Ketua Komunitas SR, Arya Artha kepada wartawan, Sabtu (23/9) saat ia bersama rekannya memamerkan sejumlah reptil di Alun-alun Itho, di komplek Perkantoran Pemkab Kubar di Sendawar, Sabtu (23/9) lalu.
Menurutnya, sejumlah jenis ular itu sering diburu warga. Sehingga dia bersama komnitasnya bertekad menyelamatkan beragam jenis ular itu dari kepunahan.
“Komunitas SR rangka menjaga dari kepunahan reptil langka itu. Sehingga dalam setiap momen kegiatan, kami selalu mengkampanyekan ‘Save Dipong’ atau Selamatkan Ular Dipong,” tegasnya.
Baik dalam kegiatan Gathering (Acara Kumpul Bersama) di tempat yang ramai dikunjungi masyarakat, kunjungannya ke sekolah-sekolah serta kegiatan lainnya. Komunitas SR selalu memberikan edukasi dan mengajak masyarakat melindungi dan menjaga keaneka ragaman hayati khas Kabupaten Kutai Barat. “Jika bukan kita yang mau peduli, siapa lagi?. Apa Kita mau ular Dipong punah dan menjadi legenda untuk generasi mendatang. Mari kita bersama menjaga kelestariannya. Bila perlu dibuat Peraturan Daerah tentang perlindungan ular Dipong ini,” sebutnya.
Humas Sendawar Reptile, Alvin Nurkholis yang selama ini menunjukkan kecintaannya pada jenis Iguana, kini juga mulai tertarik kepada jenis ular ini. Bersama rekan se-komunitasnya, seperti Pandi Ahmad, Andri Ramadani, Hariyadi, Adi, Sofian, Agus dan Ryan Pratama, mereka berkontribusi aktif menjaga kelestarian Dipong.
“Berbagai faktor menyebabkan Ular Dipong populasinya semakin berkurang. Pembukaan hutan menjadi perkebunan, pertambangan, perumahan mengakibatkan habitat ular ini semakin tergusur. Selain itu, ular ini sering dijadikan konsumsi serta kepentingan komersil lainnya,” terangnya.
Tanpa perlindungan dan pelestarian dari masyarakat Kubar khususnya, Komunitas SR menyakini akan menjadi awal proses kepunahan ular unik endemik kubar tersebut.
“Mungkin 5 tahun atau 10 tahun lagi, anak cucu kita tidak lagi mengenal ular eksotis asli Kutai Barat ini,” katanya. (imr)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.