TANJUNG REDEB-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau, menggelar ekspose data terkait hasil Sensus Ekonomi tahun 2016 . Dalam lampiranya, BPS menyatakan kalau ekonomi Kabupaten Berau cenderung melambat, hingga mengalami kontras di tahun 2016 sejak tahun 2011 lalu. Dari kontrasi ini, juga ikut menarik ke bawah tingkat laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di Berau.

“Perlu diketahui semua, BPS berkewajiban melaksanakan tugas pemerintah di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  Dari data BPS terkait posisi Berau dalam perekonomian Kaltim, pertumbuhan ekonomi Berau -1,70 persen. Jangan diartikan itu menurun, karena ekonomi Berau hanya melambat saja dan tetap berproses jalan. Sedangkan untuk perkembangan laju pertumbuhan ekonomi berau dari tahun 2011 itu sekitar 21.75 persen, lanjut di 2012 menjadi 15.47 persen, lanjut di 2013 menjadi 10.38 persen, lanjut 2014 menjadi 8.23 persen , lanjut 2015 menjadi  6.30  dan di tahun 2016 menjadi -1.70 persen,” terang kepala BPS Berau, Hotbel Purba dalam ekspose data di ruang rapat BPS Berau, Selasa (26/9)

Purba juga menerangkan terkait indikator kemiskinan Berau yang mengalami peningkatan. Angka kemiskinan di Berau meningkat dari tahun 2015 lalu yang hanya 5.33 dan di tahun 2016 menjadi 5.37. Di 2016 itu angka kiskinan bertambah 0.97 . Rata-rata pengeluaran penduduk miskin tajun 2016 dibandingkan tahun 2015 di Berau dan Kaltim semakin jauh dari garis kemiskinan. Akan tetapi,  jika melihat dari indeks keparahan kemiskinan (P2), itu peningkatan sekitar 0.23 , yang ketimpangan rata-rata pengeluaran diantara penduduk miskin Berau 2016 dibandingkan 2015 semakin kecil. 

“Untuk garis kemiskinan Berau dalam rupiah, itu tahun 2010 garis kemiskinan 302.117, 2011 garis kemiskinan 341.533, 2012 garis keminskinan 368.080, 2013 garis kemiskinan 396.593, 2014 garis kemiskinan 404.665, 2015 garis kemiskinan 426.681 dan tahun 2016 garis kemiskinan 465.161.  Kami di sini, merupakan penyedia data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional,”pungkasnya. (ind)