TANJUNG REDEB- Semakin meningkatnya kasus peredaran Narkoba di Kabupaten Berau sejak tahun 2015 lalu menjadi perhatian tersendiri. Pada tahun 2017, Berau malah menyandang kabupaten kedua terbesar angka kasus Narkoba di Kaltim. 

Inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bersama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Berau mengusulkan kenaikan tingkat status BNK menjadi BNNK.

“Kita telah mengajukan kenaikan tingkat status BNK menjadi BNNK ke BNN Pusat, dan direncanakan pada Oktober ini tim akan turun mengecek kebenaran dari peningkatan kasus Narkoba di Berau yang sangat memprihatinkan ini. Seperti kita ketahui, Narkoba merupakan musuh kita bersama dan sewajibnya  kita tumpas hingga ke akarnya. Jangan hanya daun dan rantingnya saja kita tebang, pastinya akan tumbuh kembali,”terang Sekertaris BNK Berau, Apridoh Piarso, kepada Koran Kaltim, Senin (2/10) diruang kerjanya.

Kenaikan status BNK ini mempertimbangkan banyak hal, seperti keterbatasan tugas BNK yang sebatas melakukan sosialisasi dan tidak bisa melakukan penindakan. Padahal, jika melihat keadaan Berau yang semakin parah karena narkoba, semua elemen daerah harus ikut turun tangan untuk melakukan penggerebekan bersama pihak Kepolisian agar bisa terfokus dalam penumpasan Narkoba. 

“Dalam sebulan, kasus narkoba bisa mencapai puluhan kasus dan angka itu cenderung terus bertambah. Dan dari hasil pengajuan kita, angka BNK untuk bisa naik tingkat menjadi BNNK itu diangka 96 persen. Sedangkan untuk fasilitas penunjang lainya seperti kantor dan personelnya,kita yakini semuanya sudah tersedia tinggal menunggu kepastian saja. Mengingat, apa yang kita lakukan saat ini untuk kebaikan daerah dan keutuhan NKRI,”pungkasnya. (ind)