Rabu, 18/10/2017
Rabu, 18/10/2017
hasan pemma
Rabu, 18/10/2017
hasan pemma
TANJUNG SELOR – Persoalan lahan untuk pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, Bulungan, ditanggapi dingin oleh Kepala Dinas Perhubungan Bulungan, Hasan Pemma. Dia menegaskan, proyek tersebut harus tetap jalan.
Seperti diketahui, warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan tidak terima dengan pembangunan drainase bandara. Mereka menganggap, pembangunan di lahannya tanpa ada koordinasi. Pihak yang mengklaim ini bahkan telah membawa ke ranah hukum, dengan melaporkannya ke polisi.
Kepala Dishub Bulungan Hasan Pemma mengatakan, terkait dengan lahan untuk pengembangan bandara itu, sudah ada kesepakatan antara pemilik lahan dengan pihak kontraktor yang melakukan pembangunan drainase tersebut.
Menurutnya, Dishub sampai saat ini masih terus melakukan inventaris lahan yang masuk di Bandar Udara Tanjung Harapan. “Kami masih menunggu warga pemilik lahan untuk segera menyerahkan surat kepemilikan lahan tersebut. Karena untuk saat ini masih sebagian saja yang menyerahkan, sehingga kita kesulitan untuk memproses pengajuan ke tim apressial,” ujarnya.
Hasan menyebutkan, dari laporan petugas di lapangan, sudah ada banyak perubahan pemilik lahan yang masuk di bandara. Hal itu juga menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan, agar kepemilikan lahan tersebut jelas.
“Ada penambahan pemilik sekitar puluhan. Karena informasinya ada pemilik lahan yang mewariskan ke beberapa anaknya. Sehingga itu juga kita kejar untuk segera diselesaikan,” kata Hasan lagi.
Menyikapi sengketa lahan dengan warga tersebut, Kepala Dishub Kabupaten Bulungan menegaskan, untuk proyek pengerjaan drainase harus segera dilanjutkan. Mengingat waktu pengerjaan yang sudah mepet.
“Di pertemuan terakhir kemarin, sudah ada kesepakat bersama dengan pihak kelurahan dan beberapa warga pemilik lahan, berikut juga pihak kontraktor. Sambil menunggu penyelesaian ganti rugi lahan, proyek pembangunan juga tetap berjalan. Itu kesepakat terakhir kemarin,” akunya.
Hasan menjelaskan, dasar tersebut sudah kuat untuk melanjutkan proyek pembangunan drainase. Karena sudah dihadiri oleh pihak kelurahan daerah sekitar. Sehingga itu sudah cukup untuk mewakili seluruh pemilik lahan yang kebutulan berhalangan saat diundang sosialisi.
“Dari informasi yang menghentikan proyek pengerjaan drainase tersebut hanya beberapa pemilik lahan yang tidak hadir saat sosialisasi. Sebagian besar pemilik lahan yang lainya telah sepakat terkait pembuatan darinase. Sehingga kita harus mementingkan kepentingan bersama yang lebih utama. Sedangkan untuk beberapa yang mempersoalkan tetap akan kita koordinasikan nanti,” pungkasnya,
Pembangunan drainase bandara merupakan salah satu bagian dari pembangunan prioritas Bandara. Dalam upaya keselamatan penerbangan di Bandar Udara Tanjung Harapan. Mengingat air yang ada di Sungai Buaya yang tidak jauh dari bandara kerap meluap dan airnya masuk kelandasan pacu. Sehingga hal tersebut sangat membahayakan landasan untuk dilalui pesawat baik yang mau take off ataupun yang landing. (son316)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.