Rabu, 25/10/2017

Pengendara Masih Kerap Langgar Jalur One Way

Rabu, 25/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pengendara Masih Kerap Langgar Jalur One Way

Rabu, 25/10/2017

TANA TIDUNG – Tingkat kesadaran warga di Kabupaten Tana Tidung (KTT) untuk tertib berlalu lintas masih rendah. Hal ini terlihat jumlah pelanggaran pengendara yang lebih tinggi saat tidak dilakukan pengawasan petugas disejumlah titik, dibandingkan saat ada pengawasan. 

“Yang paling sering dilakukan oleh pengendara yakni saat tidak adanya pengawasan seperti melanggar jalur satu arah yang diberlakukan, dan ini seringkali dilakukan saat sore hari hingga malam hari karena petugas yang berjaga sudah tidak ada,” kata Herman, salah satu pedagang yang mangkal tak jauh dari persimpangan Pasar Induk Imbayud Taka, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, yang menjadi salah satu titik penjagaan dari bagian perhubungan tersebut.

Ia menyebut, dalam semalam saja diperkirakan puluhan kendaraan pulang pergi melintas dengan cara melanggar aturan jalur satu arah (one way) dengan jalan lurus dari depan pasar induk menuju kawasan pelabuhan, padahal selayaknya kendaraan harus berbelok menuju kawasan Jalan Tanah Abang memutar menuju jalan pelabuhan akan tetapi tanpa pengawasan jalur satu arah pun tak terarah.

“Memang penjagaan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan sudah cukup baik bahkan terbilang rutin setiap hari kerja akan tetapi setelah jam kerja dimulai sore hari termasuk waktu libur kerja pada Sabtu dan Minggu hanya beberapa kendaraan saja yang memang mengikuti aturan dan sisanya seperti biasa langsung-langsung saja,” sebutnya.

Ia menilai jalur satu arah yang diberlakukan oleh pemerintah sudah sangat baik mengingat kelebaran jalan hanya sekitar 3 meter ini tentunya tidak akan mampu mengatur dalam dua jalur jalan karena kendaraan besar akan sulit melintas dan menjadi rawan terjadinya kecelakaan bila dua kendaraan bertemu di satu jalur maka penerapan jalur satu arah ini dianggap sebagai solusi terbaik dalam menjaga keamanan serta keselamatan pengendara.

“Tapi memang kesadaran masyarakat masih minim, sebab bukan hanya melanggar aturan berlalu lintas saja tetapi penggunaan helm baik pengendara dan orang yang dibonceng (belakang) pun masih sering tidak kita lihat dimana pengendara melintas tanpa menggunakan helm, kita khawatir dengan seringnya pengendara melintas melanggar jalur satu arah akan membuat pejalan kaki kemungkinan bisa tertabrak apalagi di depan kawasan pasar ini terbilang cukup padat aktivitas baik pagi hingga malam hari,” paparnya.

Terpisah, menurut salah satu petugas pada bagian perhubungan, Rudi belum lama ini mengakui bahwa memang kesadaran pengendara cukup minim sehingga pengawasan kerap mereka lakukan dengan harapan masyarakat akan terbiasa dengan penertiban dan  ketika pengawasan tidak dilakukan, masyarakat akan tetap menjaga keselamatannya sendiri dengan melengkapi kelengkapan kendaraan ditambah tidak melanggar aturan jalur satu arahnya.

“Kita berharap dengan rutinnya pengawasan yang kami lakukan akan membuat masyarakat terbiasa nantinya, memang untuk saat ini kami hanya melakukan sosialisasi dan imbauan terus menerus dengan cara memberikan teguran secara lisan, memberhentikan kendaraan akan tetapi kami yakin kebiasaan mengingatkan terkait keselamatan tentunya akan diingat terus oleh masyarakat KTT ini kedepannya,” pungkasnya. (ifa)


Pengendara Masih Kerap Langgar Jalur One Way

Rabu, 25/10/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.