SAMARINDA  - Tiga warga yang diduga terlibat peredaran narkoba diringkus polisi. Masing-masing Aidi Adha (36), Eddy Surianata (52), dan Ari Suhud (29). Ketiganya kini meringkuk di sel penjara Polresta Samarinda.

“Ketiganya ditangkap di lokasi berbeda. Tapi mereka ini saling berkaitan kasusnya,” kata Kanit Sidik Sat Resnarkoba Polresta Samarinda, Iptu Teguh Wibowo, di kantornya kemarin.

Teguh menuturkan, polisi awalnya meringkus pelaku bernama Aidil di rumahnya sekitar pukul 08.30 WITA. Saat itu, Aidil baru saja beres sarapan pagi, dikejutkan dengan kedatangan polisi. Rumahnya digeledah, ditemukan 16 poket sabu seberat total 9,39 gram dan timbangan digital.

“Disimpan pelaku di dalam kotak handphone, dan ditemukan di dalam kamarnya,” ujar Teguh.

Dari penangkapan Aidil, polisi menelusuri pemasok serbuk mematikan itu, yang mengarah ke Eddy. Sekitar pukul 10.30 WITA, polisi meringkus Eddy, saat berada di Jalan Mahkota II, Kecamatan Sambutan. 

Diduga saat itu, Eddy hendak mengantar sabu pesanan ke pelanggan. “Kita amankan barang bukti 5,08 gram sabu,” sebut Teguh.

Polisi terus melakukan pengembangan penyelidikan dan menangkap Ari Suhud di rumahnya. “Tersangka Eddy ini bekerja sebagai wakar di rumah Ari Suhud. Dia juga kadang melakukan transaksi narkoba di rumah. Jadi Ari ini tahu, kalau Eddy berjualan narkoba. Makanya dia (Ari) kita amankan juga,” demikian Teguh. 

Eddy berdalih, kalau dia hanya berperan sebagai pengantar sabu-sabu. Ia mengaku terpaksa melakukan pekerjaan berisiko itu karena butuh uang tambahan, untuk persiapan operasi istrinya. “Saya tahu resikonya bisa ditangkap polisi. Saya butuh uang untuk operasi kanker serviks istri saya,” ujarnya. (dor)