Minggu, 19/11/2017

Sejak 2011 lalu, P2TP2A Tangani 91 Kasus KDRT

Minggu, 19/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sejak 2011 lalu, P2TP2A Tangani 91 Kasus KDRT

Minggu, 19/11/2017

TANJUNG REDEB- Sejak terbentuk tujuh tahun lalu, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Berau, dibanjiri kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan kekerasan seksualitas.  Korban kekerasan seksualitas didominasi anak bawah umur.

Kasus ditangani P2TP2A dalam tujuh tahun terakhir, untuk KDRT 91 kasus, kekerasan seksualitas 85 kasus, penelantaran 18 kasus, kekerasan publik atau penganiayaan satu kasus, kekerasan masa pacaran 13 kasus, hak asuh anak 15 kasus,  penculikan 2 kasus, kekerasan pada anak empat kasus, perselingkuhan 15 kasus, ABH 27 dan perdagangan orang (TPPO) 15 kasus.

“Dilihat angka kasus kami tangani, Alhamdulillah hampir setiap tahunnya tuntas ditangani oleh tenaga tenaga konselor di berbagai bidang yang telah kami persiapkan,” pungkasnya.

Meningkatnya kasus demi kasus yang melibatkan perempuan dan anak bawah umur ini memang memprihatinkan. Tentu ini menjadi tugas cukup berat bagi P2TP2A yang domain tugas dan fungsinya adalah sebagai pendampingan guna memberikan penguatan.

“Tugas kami memberikan perlindungan pada anak dan perempuan yang tersandung kasus terutama anak masih bawah umur. Miris sebenarnya karena kasus kekerasan seksualitas ini setiap tahunnya meningkat. Kami berupaya agar mereka yang terkena kasus bisa diberikan pendampingan untuk mengembalikan kepercayaan diri. Bahkan bisa beradaptasi kembali dengan lingkungan,” tutur Ketua P2TP2A Kabupaten Berau, Fika Yuliana Tantomo.

Peranan P2TP2A bukan hanya untuk pendampingan pascakejadian pada anak dan perempuan. Namun P2TP2A juga rutin melakukan sosialisasi ke sekolah, kelurahan, RT dan RW, tujuannya agar masyarakat lebih waspada dan berhati hati dengan semakin maju dan canggihnya teknologi sekarang ini. Melalui sosialisasi, pihaknya bisa memberikan harapan yang membantu para orang tua dalam membimbing anak - anaknya. “ Baik buruknya prilaku seorang anak, itu tergantung kita orang tuanya. Karena itu cara pengasuhan terbaik bagi anak anak kita di zaman serba modern dan teknologi kian canggih sekarang ini diperlukan. Bagaimana cara menghadapi apabila ada anak yang tersandung kasus akibat pergaulan yang salah ini peranan kami di P2TP2A membantu masyarakat daerah ini sehingga mereka tidak lebih jauh terjerumus,” ungkap Fika yang juga Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Berau. (ind)


Sejak 2011 lalu, P2TP2A Tangani 91 Kasus KDRT

Minggu, 19/11/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.