SANGATTA – Kontingen arung jeram Kutim memastikan juara umum di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Arung Jeram, setelah dihari terakhir Sabtu (25/11), mampu menambah satu medali emas dari tim putra Kutim A pada nomor Slalom.

Hasilnya, tim Kutim yang dilatih oleh Wawan Purnawan itu meraih dua emas, dua perak dan dua perunggu dari nomor Sprint, Head to Head dan Slalom. Terpaut tipis dengan Kutai Barat (Kubar) yang meraih dua emas dan satu perak.

Dalam nomor slalom, tim putra Kutim unggul dari kontingen Mahakam Ulu. Setiap tim mendapatkan dua run atau dua kali tampil. Seluruh lomba berakhir sekira pukul 13.00 WITA dan dirangkai dengan penyerahan medali bagi pemenang serta penutupan Kejuaraan Pra-Porprov Arung Jeram.

Ketua Pengkab Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kutim, Irwan mengungkapkan, tujuan Kejurda yang sekaligus pra-porprov ini juga sebagai pembuktian potensi arung jeram Kaltim, baik dari venue maupun atlet, dapat disejajarkan dengan daerah lain. Ia membuka tangan bagi atlet dari daerah lain untuk berlatih di Kutim dalam mempersiapkan diri jelang Porprov Kutim 2018.

“Sebagai ketua panitia dan tuan rumah, saya mewakili FAJI Kutim menyampaikan terimakasih kepada semua komponen pendukung. Pengprov (Pengurus Provinsi, Red.) FAJI Kaltim dan pengurus kabupaten/kota, pelatih dan atlet, serta Komunitas Peduli Alamku yang selalu setia menjaga kawasan Sungai Sangatta ini tetap lestari,” kata pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini.

Sebelum ditutup, Ketua Harian Pengprov FAJI Kaltim, Yudi Hendrawadi memapresiasi kesiapan tuan rumah yang cepat merespon kebutuhan kompetisi meski dihambat yaktu yang singkat dan disegala keterbatasan lainnya. Menurutnya, sejarah baru tercipta di Kutim.

“Hari ini kita sudah mencatat sejarah baru dengan melaksanakan Pra-Porprov Arung Jeram di Kaltim walau sempat ada kendala seperti cuaca buruk, tapi akhirnya kita tetap dapat menyelenggarakan di venue,” ujar Yudi, sambil menungkapkan kalau kejurda tersebut diikuti Kubar, Mahulu, Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), Berau, Balikpapan, Bontang dan Kutim.

Selain itu, Yudi meminta tiap pengurus FAJI di kabupaten/kota untuk berperan aktif dalam kemajuan arung jeram di Kaltim. Sebab potensi sungai di benua etam sebagai arena arung jeram sangat besar, seperti daerah lainnya di Indonesia.

Monitoring terhadap atlet binaan yang berpeluang meraih prestasi di level nasional juga dilakukan. “Begitu pula  dengan juri dan pelatih yang mendapatkan pelatihan di luar, kami selalu upayakan agar mendapatkan sertifikat demi arung jeram di Kaltim,” tuturnya.

Yudi pun mengaku optimis para atlet dan tim dari pengurus FAJI kabupaten/kota lainnya akan menampilkan performa lebih baik pada Porprov Kaltim 2018 mendatang. (yul1116)