TANA PASER – Guna memudahkan monitoring kegiatan di setiap Perangkat Daerah (PD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser harus segera mengintegrasikan sistem perencanaan yang berada di Bappeda dengan Sistem Informasi Manajemen Daerah (Simda) Keuangan di BPKAD.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser Aji Sayid Fathur Rahman saat membuka sosialisasi sistem informasi monitoring dan evaluasi Tim Evaluasi dan Penyerapan Realisasi Anggaran (Tepra) Kabupaten Paser 2017 di Ruang Rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser, Rabu (29/11).

“Pemkab harus segera mengintegrasikan sistem perencanaan dan Simda Keuangan, agar mempermudah pelaksanaan monitoring kegiatan di seluruh PD di Lingkup Pemkab Paser,” ungkapnya.

Hal seperti ini, lanjut ia, sudah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur sejak 2015 lalu. “Jika sudah terintegrasi, ditambah aplikasi Tepra berjalan dengan baik, maka monitoring pada 2018 akan mudah dilakukan untuk melihat keterlambatan pelaksanaan kegiatan,” ucapnya.

Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh investasi. Oleh karenanya, jika investasi di awal tahun telah berjalan sebagaimana mestinya maka peredaran uang sudah mulai dan ekonomi menggeliat lebih awal.

“Jika investasi di awal tahun sudah berjalan sekitar 30 persen, maka peredaran uang sudah mulai, dan ekonomi menggeliat lebih awal karena aktivitas masyarakat akan terpengaruh hal ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Paser pada 2016 lalu negatif. “Untuk itu, berbagai masalah terkait monitoring kegiatan di Pemkab Paser, saya intruksikan agar bisa diseriusi dan diatasi dengan segera,” pesannya.

Untuk diketahui, sosialisasi Sistem Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran atau Tepra itu menghadirkan Kepala Bidang P3D Bappeda Provinsi Kaltim Taufik selaku narasumber.

Dimana, agenda yang diikuti para pejabat perencana dan operator setiap PD di Lingkup Pemkab Paser tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis (29-30/11). (sur)