Rabu, 21/06/2017
Rabu, 21/06/2017
Rabu, 21/06/2017
SURABAYA – Nama La Nyalla Mahmud Mattalitti kembali hangat dibicarakan di Jawa Timur. Kali ini bukan soal kasus dana hibah Pemprov Jawa Timur. Kabarnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ini berniat maju Pilgub Jawa Timur.
Niat La Nyalla mengikuti hajatan lima tahunan di 2018, itu karena mencium indikasi calon tunggal. Apalagi, belum ada bakal calon sudah terang-terangan melakukan deklarasi maju di Pilgub Jawa Timur. Kecuali Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU).
Sementara Mensos Khofifah Indar Parawansa, dianggap pesaing kuat Gus Ipul, belum memberikan kepastian. Di sisi lain, niat La Nyalla ini juga mendapat dukungan Gubernur Soekarwo, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Padahal, politikus akrab disapa Pakde Karwo inilah sempat mewacanakan ide musyawarah mufakat atau aklamasi di Pilgub Jawa Timur.
Saat itu, tepatnya pada 1 Juni lalu, Gus Ipul di antar Ketua DPW PKB, Abdul Halim Iskandar datang ke kantor DPD Partai Demokrat Jawa Timur di Jalan Kertajaya,Surabaya. Soekarwo melontarkan ide musyawarah mufakat.
Anehnya, di acara buka puasa Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan anak yatim di kantor Kadin Jawa Timur, Senin kemarin, Soekarwo justru meminta doa anak yatim agar mantan ketua PSSI itu terpilih jadi gubernur di Pilgub 2018 mendatang.
“Saya mohon doa agar Pak La Nyalla bisa menjadi gubernur,” ucap Soekarwo.
Sementara La Nyalla mengaku berniat maju karena tak sepakat dengan ide aklamasi atau calon tunggal. “Jawa Timur ini penduduknya besar dengan 38 kabupaten/kota. Masak calonnya tunggal? Ini menggelitik saya. Akhirnya memberanikan diri untuk mencalonkan sebagai gubernur Jawa Timur,” ungkap Nyalla. (mdk)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.