Senin, 03/07/2017
Senin, 03/07/2017
Ronda: Seorang polisi sedang memeriksa salah satu kandang di Lempake.
Senin, 03/07/2017
Ronda: Seorang polisi sedang memeriksa salah satu kandang di Lempake.
SAMARINDA - Keresahan Warga dari sejumlah lingkungan RT di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara membuncah. Pemantiknya, matinya hewan ternak sebanyak 34 ekor kambing dan 21 ekor ayam yang dianggap mati tidak wajar.
Tak mau kejadian ini berlarut dan makin merugikan, akhirnya warga dan sejumlah relawan, melakukan penyisirah ke gunung berhutan dibelakang pemukiman warga. Penyisiran dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian hewan ternak. Beredar kabar, hewan ternak mati akibat adanya binatang buas yang bersembunyi dan memangsa ternak warga.
“Hari ini penyisiran hutan, siapa tahu itu (pemangsa hewan ternak) memang betul binatang hutan liar,” kata Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam.
Sebelum melakukan penyisiran, seratusan warga terlebih dahulu berkumpul di depan masjid At Taqwa, RT 19. Sejumlah polisi bersenjata berbaur dengan warga. Sebelum masuk hutan, warga yang akan melakukan penyisiran terlebih dahulu melakukan doa bersama di depan masjid. Untuk masuk ke dalam hutan warga mempersenjatai diri, mulai dari senapan angin, parang hinga tombak. “Yang terlibat melakukan penyisiran hari ini sekitar 400 orang,” kata Syamsu. Penyisiran berlangsung cukup lama, sekitar pukul 11.00 WITA semua warga yang turut melakukan penyisiran keluar dari dalam hutan. Hasilnya, nihil.
“Memang tidak ada hasil, tapi minimal ini memberikan semangat masyarakat kalau ada perhatian luar biasa dari warga luar,” lanjutnnya.
Kejadian matinya 34 ekor kambing dan 21 ekor ayam tersebut, terjadi di RT 16, 18, 19 dan 20. Syamsu mengatakan, selain penyisiran, warga di Lempake juga sudah mulai mengaktifkan ronda setiap malamnya. Setiap kandang dijaga 4 sampai 7 orang.
“Langkah antisipasinya adalah dilakukan ronda malam, dari 19 kandang yang ada 7 kandang dijaga tiap malam, karena itu diangap rawan,” tandasnya.
Kejadian terakhir tewasnya ternak milik warga terjadi, Jumat (30/6) pekan lalu. “Rata-rata dilehernya seperti ditusuk jarum, tak ada bekas-bekas ditempat kematiannya, ada seekor kambing yang perutnya robek, matinya tak wajar, darahnya seperti di isap,” kata Lurah Lempake, Nurharyanto. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.