Senin, 05/06/2017

10 Pendaki Masih Terjebak di Marapi

Senin, 05/06/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

10 Pendaki Masih Terjebak di Marapi

Senin, 05/06/2017

BUKITTINGGI - Sebanyak 10 orang pendaki asal Pekanbaru, Riau, dikabarkan masih terjebak di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat, ketika terjadi letusan, Minggu (4/6). Belum diketahui kondisi para pendaki ini. Upaya pencarian pun masih dilakukan.

Kepala Kantor SAR Padang, Sumpeno Yuwono, menyebutkan, saat terjadinya erupsi Gunung Marapi, tercatat ada 13 orang pendaki masih berada di kawasan. Dari jumlah itu, tiga di antaranya berhasil turun ke bawah permukiman, sementara delapan lainnya diperkirakan masih berada di kawasan puncak gunung.

“Informasi terakhir, delapan pendaki berada di pinggang Gunung Marapi, dua masih di cadas dalam keadaan cedera,” kata Sumpeno.

Hingga kini sejumlah personel SAR masih terus melakukan pencarian dan proses evakuasi terhadap 10 pendaki tersebut.

Letusan di Gunung Marapi terjadi pukul 10.01 WIB dan 10.22 WIB. Akibatnya, kawah gunung menyemburkan abu vulkanik setinggi 300-700 meter dan getaran gempa selama 35 detik.

Saat ini, pascaerupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi merekomendasikan penutupan kawasan dari aktivitas warga dan pendaki dengan radius 3 kilometer.

Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, masih menganggap dua kali letusan yang terjadi pada Minggu, masih dalam kategori wajar. Warga diimbau tidak perlu khawatir akan kejadian itu. “Letusan yang terjadi hari ini adalah wajar karena status Waspada. Tidak ada peningkatan status gunung api. Statusnya Waspada level II sejak Sabtu kemarin,” kata Hartanto, Kepala Pos Pengamat Gunung Marapi.

Gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut yang terletak di antara Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat ini pertama terjadi dengan amplitudo mencapai 6 milimeter tinggi dengan kolom abu vulkanik 300 meter.

Menurut Hartanto, erupsi Gunung Marapi ini termasuk tipe vulkanian kecil berupa lontaran bom vulkanik yang menyebar di sekitar kawah yang juga disertai kepulan abu hitam tebal yang menyebar sesuai arah angin.

Erupsi Marapi juga merupakan ciri khas dari Gunung Marapi yang jarang disertai awan panas dan letusan berlangsung dalam waktu singkat. Ini ditunjukkan dengan terjadinya hujan abu tipis terjadi di Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. (vvi)


10 Pendaki Masih Terjebak di Marapi

Senin, 05/06/2017

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.