Sabtu, 03/02/2018

Samarinda Masih Catat Angka Tertinggi, Awal Tahun 2018 Inflasi Kaltim Terkendali

Sabtu, 03/02/2018

MASIH TERKENDALI: Memasuki tahun 2018 ini tidak terdapat gejolak harga yang memadai yang berimplikasi pada capaian inflasi yang masih terkendali. (Foto: ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Samarinda Masih Catat Angka Tertinggi, Awal Tahun 2018 Inflasi Kaltim Terkendali

Sabtu, 03/02/2018

logo

MASIH TERKENDALI: Memasuki tahun 2018 ini tidak terdapat gejolak harga yang memadai yang berimplikasi pada capaian inflasi yang masih terkendali. (Foto: ist)

SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi sebesar 0,32% (mtm) pada bulan Januari 2018, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dimana Kaltim mengalami inflasi sebesar 1,02% (mtm). 

Sementara itu, Inflasi tahunan Kaltim pada bulan Januari 2018 tercatat sebesar 2,41% (yoy), menurun dari 3,15% (yoy) pada bulan Desember 2017. 

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BI Kaltim, Muhamad Nur belum lama ini. Dia mengatakan sebagai informasi inflasi Kaltim berada dibawah inflasi nasional baik secara bulanan maupun tahunan, yakni masing-masing sebesar 0,62% (mtm) atau 3,25% (yoy). 

“Nah, berdasarkan kota pembentuknya, Samarinda dan Balikpapan mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,43% (mtm) dan 0,19% (mtm). Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dimana Samarinda dan Balikpapan mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,73% (mtm) dan 1,41% (mtm). Tetapi, secara tahunan inflasi pada kedua kota tersebut masing-masing sebesar 3,08% (yoy) dan 1,55% (yoy),”ungkapnya.

Dia menambahkan Inflasi di bulan Januari 2018 pada umumnya disebabkan oleh peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,76% (mtm), kelompok sandang sebesar 0,41% (mtm), kelompok kesehatan sebesar 0,31% (mtm), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30% (mtm), kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,26% (mtm) dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,14% (mtm). Namun, kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi sebesar -1,04% (mtm).

“Komoditas yang mempengaruhi inflasi di kota Samarinda adalah beras, daging ayam ras, cabai rawit, sewa rumah dan minyak goreng. Sedangkan pada kota Balikpapan inflasinya didorong oleh kenaikan harga pada beras, tomat sayur, BBRT, cabai rawit, dan rokok kretek filter,”terangnya. 

Sehingga, secara umum tingkat inflasi Kaltim 2017 relatif terkendali, hal tersebut tidak terlepas dari  hasil koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah, bersama TPID, serta Bank Indonesia dalam upaya pengendalian inflasi melalui pelaksanaan inspeksi dan penindakan (sidak) langsung kepada pelaku usaha, terutama terkait meningkatnya harga komoditas ayam ras ditingkat peternak dan pedagang eceran. 

“Ke depannya BI bersama seluruh stakeholders akan terus menjaga momentum ini, serta memastikan keseimbangan harga di pasar tradisional dengan membuat price leader dan memaksimalkan budidaya perikanan baik sungai maupun kolam masyarakat, dalam memberikan pilihan konsumsi protein hewani bagi masyarakat, dengan tujuan mengurangi ketergantungan terhadap produk ikan laut yang harga jualnya sangat dipengaruhi oleh cuaca,”pungkasnya.

Sementara itu Kepala BPS Kaltim M Habibullah menjelaskan, secara umum inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh indeks harga kelompok makanan, dimana sektor ini mempengaruhi sampai 1,76 persen dan menjadi yang tertinggi.

“Nah ini ada yang menarik, karena dari sekian itu ada sumbangan dari kelompok perumahan seperti air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) sumbangannya sekitar 0,26 persen,” ujarnya kemarin.

Ia menejelaskan kelompok sandang menyumbang sekitar 0,41 persen disusul kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen dan ditutup kelompok rekreasi dan olahraga sekitar 0,14 persen.

“Sementara kelompok transportasi dan komunikasi malah deflasi minus 1,04 persen,” paparnya.

Jika dilihat dari kota pembentuknya, Samarinda masih lebih tinggi yakni 0,43 persen sementara Balikpapan 0,19 persen.  “Tapi jika dibandingkan dengan kota lain di Kalimantan, angka inflasi di Kaltim relatif terkendali,” ucapnya.

Inflasi tertinggi di Kalimantan terdapat di Kota Singkawang dengan inflasi sebesar 1,31 persen, dan yang terndah ada di Pontianak dan Banjarmasin sebesar 0,29 persen,” tandasnya. (rgn/rs)

Samarinda Masih Catat Angka Tertinggi, Awal Tahun 2018 Inflasi Kaltim Terkendali

Sabtu, 03/02/2018

MASIH TERKENDALI: Memasuki tahun 2018 ini tidak terdapat gejolak harga yang memadai yang berimplikasi pada capaian inflasi yang masih terkendali. (Foto: ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.