Senin, 18/12/2017

Studi Proyek IDD Tahap Kedua Dimulai

Senin, 18/12/2017

Tahap Kedua: Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Managing Director Chevron Indo Asia Business Unit, Chuck Taylor usai menyepakati kegiatan studi proyek IDD tahap kedua di Indonesia.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Studi Proyek IDD Tahap Kedua Dimulai

Senin, 18/12/2017

logo

Tahap Kedua: Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Managing Director Chevron Indo Asia Business Unit, Chuck Taylor usai menyepakati kegiatan studi proyek IDD tahap kedua di Indonesia.

BALIKPAPAN – Chevron Indonesia mengumumkan telah memulai kegiatan studi untuk mendalami lebih jauh alternatif pengembangan Proyek Gendalo-Gehem, yang merupakan tahap kedua dari Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kutei Basin, Kaltim.

Tahap pertama dari Proyek IDD, yakni Proyek Bangka yang sudah berproduksi sejak Agustus 2016 dengan kapasitas terpasang 110 juta kaki kubik gas dan 4.000 barel kondensat per hari. Hingga saat ini, enam kargo Gas Alam Cair (LNG) hasil produksi Lapangan Bangka telah dikapalkan dari Terminal LNG Bontang, sebagai bagian dari Perjanjian Jual-Beli LNG Proyek Bangka dengan Pertamina selama lima tahun.

Chuck Taylor, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit, menyampaikan tentang kegiatan studi Proyek IDD tersebut dalam acara penandatanganan kontrak, yang disaksikan oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, di atas unit produksi terapung West Seno, fasilitas di mana gas Lapangan Bangka diproses.

“Chevron telah menjadi mitra utama dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia selama lebih dari 90 tahun, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan mendukung pengembangan masyarakat di area kami beroperasi,’’ kata Taylor.

Penandatanganan dua kontrak hari ini, terkait studi kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain proyek IDD yang akan dikerjakan oleh PT Worley Parsons Indonesia untuk lingkup bawah laut (subsea) dan PT Tripatra Engineering untuk lingkup fasilitas produksi, merupakan kemajuan yang signifikan bagi proyek yang akan memberikan manfaat mendasar bagi masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

“Kegiatan studi ini akan mendalami alternatif-alternatif yang dapat menurunkan kebutuhan biaya kapital secara signifikan dan meningkatkan tingkat kelayakan proyek,” tambah Taylor.

“Kami menghargai dukungan Pemerintah Indonesia untuk Proyek IDD yang telah dimasukkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.”sambungnya.

Pekerjaan dalam kontrak-kontrak tersebut diharapkan selesai pada 2018. Proyek IDD tahap kedua diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik.  

Chevron (operator) memegang 63 persen saham kepemilikan di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya yaitu Eni, Tip Top, PHE dan para mitra Muara Bakau. (din)

Studi Proyek IDD Tahap Kedua Dimulai

Senin, 18/12/2017

Tahap Kedua: Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Managing Director Chevron Indo Asia Business Unit, Chuck Taylor usai menyepakati kegiatan studi proyek IDD tahap kedua di Indonesia.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.