SAMARINDA – Lima penjabat di lingkungan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) berganti. Saremoni serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Markas Batalyon Infanteri 611/Awang Long (Yonif 611/Awl) Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Loa Janan, Kukar, Jumat (22/12/). 

Sertijab dimimpin langsung oleh Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Irham Waroihan. Lima pejabat yang dimutasi adalah  Kasi Intel Korem 091/ASN Kolonel Inf Zeni Djunaidi digantikan Letkol Inf Priyanto Eko Widodo, Kasi Pers Kolonel Inf Tri Wahyu Mutaqin Akbar digantikan Letkol Inf Andi Kusworo. Selanjutnya Kasi Teritorial Kolonel Inf Firalta Paksana Tarigan digantikan Letkol Arh Muhamad Jamaludin Malik, Dandim 0907/Tarakan Letkol Inf Pujud Sudarmanto digantikan Letkol Inf Hipni Maulana F dan Komandan Yonif 611/Awl Letkol Inf Sigid Hengki Purwanto digantikan Mayor Inf Moch Rizqi Hidayat Djohar. 

“Ini semua merupakan jabatan strategis dalam struktur jajaran Korem 091/ ASN,” kata Irham Waroihan.

Karena pergantian tersebut dilakukan bertepatan jelang Pilgub Kaltim 2018 dan juga beberapa pemilihan bupati dan wali kota di Kaltim, Irham akan memberikan briefing khusus.

“Atensi saya, saya akan briefing khusus dengan kita persiapkan untuk Pemilukada, khususnya untuk Pilgub, maupun ada beberapa kabupaten seperti PPU (Penajam Paser Utara) dan khususnya Tarakan. Tarakan ini akan ada pemilihan wali kota,” tandasnya.

“Saya bersyukur karena pejabat yang baru masuk ini dari lingkungan Mabesad (Markas Besar TNI Angkatan Darat), tentunya informasi-informasi ter-update ini akan cepat kita dapatkan dan penyesuian daerah dengan pusat lebih cepat singkronisasinya,” paparnya. 

Selain soal pilkada, Irham juga mewanti-wanti para pejabat baru itu agar tidak memberi toleransi terhadap anak buahnya yang terjerat narkoba. Ia tegas menyatakan akan mencopot dari jabatannya jika ada komandan satuan yang tidak berani memberi tindakan tegas.

“Narkoba adalah ancaman nyata bagi ketahanan bangsa karena sudah masuk pada seluruh tingkat kehidupan sosial,” urainya.  

Ia berkomitmen untuk terus melakukan tes urine secara acak terhadap prajurit demi mengantisipasi jika ada yang terlibat penyalahgunaan barang haram itu. “Apabila ditemukan ada yang terindikasi narkoba, saya minta saat itu juga diserahkan untuk dilakukan proses hukum,” paparnya. 

“Kemudian komandan satuan membuat rekomendasi untuk pemecatan, kalau komandan satuan tidak memberikan rekomendasi pemecatan, maka komandan satuannya yang akan saya rekomendasikan untuk dicopot, ini tidak main main, kita harus tegas,” tegas Irham. (dor)