Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
BALIKPAPAN–Pemerintah Kota Balikpapam resmi mengumumkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap Difteri, Rabu (3/1). Pengumuman KLB difteri menyusul ditemukan satu pasien positif difteri setelah dilakukan pemeriksaan kultur terhadap pasien warga Balikpapan berusia 15 tahun di laboratorium Surabaya.
Pengumuman KLB difteri ini disampaikan Sekretaris Pemerintah Kota, Sayid MN Fadli didampingi Kepala DKK Balerina, Kabag Pemerintah Said Iqbal dan Kabag Humas Sutadi. ”Kami mengumumkan kejadian luar biasa difteri setelah satu orang di Kelurahan Margasari positif pemeriksaan kultur,” bebernya, kemarin.
Berdasarkan peraturan dan prosedur jika ada satu pasien positif difteri maka daerah itu dinyatakan KLB.
Upaya pencegahan agar tidak meluas dilakukan vaksinasi, pengobatan orang yang kontak dengan yang tertular dan sosialisasi kepada masyarkat hingga menyampaikan laporan ke pemprov dan Kementerian Kesehatan.
“Kita siapkan anggaran Rp6,3 miliar yang kita ambil dari pemerintah kota,” ungkapnya.
Pemkot kata dia akan melakukan langkah-langkah penanganan bertahap dengan melibatkan seluruh stakeholder termasuk kepada Dinas Kesehatan Kaltim dan Kementerian Kesehatan RI. “Vaksinasi diutamakan didaerah yang tertular lalu ke daerah lain secara bertahap,” tandasnya.
Pemkot juga sudah membuat surat edaran kepada puskesmas dan camat, lurah melakukan sosialisasi agar masyarakat mau divaksin.Dia menyebutkan vaksin akan dilakukan bagi mereka yang berusia 19 tahun ke bawah. Dan diutamakan daerah yang tertular.
Kepala DKK Balikpapan Balerina mengatakan untuk satu pasien positif difteri ini sudah disembuhkan dan sudah diizinkan pulang oleh dokter. “Sempat diisolasi sejak 22 Desember dan dilakukan pengobatan,” sebutnya.
“Cara penularan gampang sekali kalau ngomong seperti ini bisa menular, atau bersin, kontak dengan alat makan dan minum dan kontak dari luka terbuka,” sambungnya.
Dia menyebutkan pada 2018 ini ada dua suspect difteri namun masih dlakukan pemeriksaan kultur di Surabaya. “Mudah-mudahan tidak positif, ya lagi tunggu hasilnya, pasiennya dari Gunung Samarinda dan Batu Ampar,” tukasnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.