Kamis, 04/01/2018

RSUD AW Sjahranie Rawat Pasien Difteri

Kamis, 04/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

RSUD AW Sjahranie Rawat Pasien Difteri

Kamis, 04/01/2018

logo

SAMARINDA - Kasus difteri sudah sampai ke Kota Samarinda. Setelah sebelumnya Kota Balikpapan menetapkan Kejadian luar Biasa (KLB), kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda merilis adanya pasien positif difteri di Samarinda. Hal tersebut diungkapkan Direktur RSU AWS dr Rachim Dinata, kepada Koran Kaltim, Kamis (4/1) kemarin.

“Iya betul, ada satu yang positif difteri,” katanya.

Kepala Unit Humas RSUD AWS, dr Fabian Satrio mengatakan, saat ini pihaknya tengah merawat 4 pasien yang diduga terjangkit difteri. Tiga orang pasien diantaranya merupakan anak-anak, dan seorang ibu yang sedang mengandung 7 bulan.

“Kalau yang 3 masih suspect, yang positif 1, balita usia 2 tahun,” kata Satrio saat dikonfirmasi Koran Kaltim, Kamis (4/1) kemarin.

Keempat pasien itu saat ini dirawat intensif di ruang perawatan isolasi RSU AWS.  Ia merinci, 3 pasien anak-anak terdiri dari balita berinisial F berusia 3 tahun, kemudian N anak usia 11 tahun, dan N balita usia 2 tahun yang dinyatakan potisitif difteri.

Ketiganya dirawat di ruang isolasi Melati RSU AWS. Sementara S pasien dewasa yang berusia 18 tahun, yang juga tengah mengandung 7 bulan dirawat di ruang isolasi flamboyan RSU AWS.

“Yang satu positif itu merupakan pasien rujukan, dari spesialis anak,” tukasnya.

Keempatnya, lanjut Satrio masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) secara berurutan. “Pasien pertama masuk tanggal 27 dan berlanjut pada 28 dan 31 Desember 2017. Sementara pasien dewasa masuk hari ini (Kamis (4/1)),” urainya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSU AWS dr Nurliana Adriati menjelaskan, pasien yang menjadi suspect atau terduga difteri dan juga yang positif difteri, akan menjalani perawatan selama 10 hari secara intensif.  “Untuk itu keluarga harus sigap, dan cepat tanggap dalam penangananya,” tuturnya. 

Atas temuan kasus di Samarinda, Kepala Dinas Kesehatan, Rustam menerbitkan surat edaran yang berisi pernyataan resmi sebagai pencegahan. Surat edaran dengan nomor 800/855/100.02/2018 itu me­nekankan pencegahan penularan di tengah masyarakat.

“Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa,” kata Rustam dalam surat edarannya.

Dijelaskannya, kepada setiap warga yang mengalami sakit dengan gejala suara serak, tenggorokan terasa sakit, nyeri saat menelan, kesulitan bernafas, kelenjar getah bening di leher membesar atau bengkak, tenggorokan dan amandel tertutup membran berwarna abu abu, demam dan menggigil segera menghubugi puskesmas dan dokter terdekat.

“Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat adalah salah satu upaya pencegahannya,” kata Rustam. (rs)


RSUD AW Sjahranie Rawat Pasien Difteri

Kamis, 04/01/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.