Senin, 10/07/2017

Investasi Rel Kereta api Rp26,7 T

Senin, 10/07/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Investasi Rel Kereta api Rp26,7 T

Senin, 10/07/2017

logo

Ilustrasi

BALIKPAPAN - Pembangunan rel kereta api di Kaltim nyaris menyelesaikan tahap awal. Diperkirakan akhir Bulan Juli 2017, survey teknis seperti survey geofisika, metocean, analisis tanah pada jalur kereta api rampung. Tahapan selanjutnya adalah pengejaan fisik rel kereta api oleh PT Kereta Api Borneo (KAB).

PT KAB merupakan perusahaan konsorsium yang anggotanya Rusian Railways, perusahaan negara asal Rusia bersama perwakilan Kaltim turut menjadi anggotanya.

Sesuai perencanaan, kereta api di Kaltim dibangun dua yakni jalur, sisi utara menghubungkan Kecamatan Tabang (Kukar) – Maloy (Kaltim). Jalur ini akan dibangun rel sepanjang 270 kilometer (km). Sementara alur selatan, menghubungkan Kecamatan Bongan (Kubar)-Pelabuhan Buluminung (PPU) sepanjang 305 km.

Presiden Direktur PT KAB, Sergey Kuznetsov mengatakan pembangunan dua jalur kereta api diperkirakan menelan investasi mencapai 2 miliar dollar AS atau setara Rp26,7 triliun (kurs Rp13.383).

“Jalur utara total investasi sekitar 1 miliar dolar AS. Dalam waktu dekat kita buat timeschedule-nya. Kita telah sampaikan progres realisasi pada gubernur, mudah-mudahan berjalan sesuai rencana,” ujarnya dalam penjelasan media usai pertemuan tertutup selama dua jam bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan jajaranya di Hotel Grand Sinyiur, kemarin.

Khusus realisasi proyek jalur selatan, dilaksanakan dua tahap. PT KAB selain analisa tanah pada jalur lintasan juga melakukan analisa tanah untuk pembangunan pelabuhan di kawasan industri Buluminung PPU. “Saat ini tanah telah siap 140 hektare (ha) di Buluminung untuk area penyimpanan (stokpile) batu bara,” sebutnya.

Direktur Teknik Kereta Api Borneo, Vladimir Volkov menjelaskan membangun rel kereta api harus ada kajian teknis soal tanah yang akan dilintasi. Perusahaan kata dia menganialisa tanah sejak Desember 2016. Sampai saat ini kata dia sudah menganalisa 2.000 sampel tanah untuk memastikan ketahanan dan kekuatan struktur tanah baik di lintasan maupun kawasan Pelabuhan Buluminung. 

“Akhir Juli direncanakan selesai sehingga bisa segera dilakukan realisasi fisik,” ujarnya.

“Kami tegaskan bahwa proyek ini penting dan dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.

Kepala Perwakilan KAB di Kaltim, Yadi Sabianur mengatakan Buliminung dipilih sebagai pelabuhan stokpile batu bara untuk jalur kereta api karena tidak melintasi jalur hutan lindung.

“Alasan kita pilih di Buluminung memang itu dulu jalur kereta. Kedua kita tadi mau beli tanah di Karingau (KIK) tapi mahalnya bukan main. Di sana (Buluminung) cuma Rp75-100 ribu permeter. Posisinya sama, bisa dibikin pelabuhan mendingan di Buluminung dan itu memperpendek jalur kereta api kami dari PPU ke Balikapapan,” jelasnya.

Mengenai dana pembangunan, Yadi memastikan sama sekali tidak menggunakan APBD. Pembangunan ini murni dana investor asal Rusia. “Nggak ada dana APBD. Dari mereka semua,” ujarnya.

Menurut Yadi panjang jalur kereta api jalur utara dan selatan masing-masing perlu lahan dengan lebar lebar 100 meter yang harus dibebaskan. “305 km dikali 100 meter jalur utara belum semuanya dibebaskan, masih ada milik masyarakat, kebun, perusahaan dan milik pemerintah dan kita menghindar hutan lindung. Makanya Amdal kita sudah selesai,” bebernya.

“Estimasi pembangunan (fisik rel) 3-5 tahun kalau dimulai 2019 selesai 2022,” sambungnya.

Gubernur Awang Faroek Ishak menyambut baik progres pembangunan rel kereta api di Kaltim. “Kita harap ini bisa tepat waktu. Begitu pula tol akan selesai 2018,” ujarnya.

Awang menilai pembangunan rel kereta api relatif mudah di Kalimantan mengingat lahan luas, murah dan tidak banyak berhadapan dengan lahan pemukiman penduduk seperti di Pulau Jawa. Kalau di kita cukup lewat hutan saja tinggal bagaimana status hutannya apakah hutan lindung atau konservasi,” katanya.

Awang Faroek mengajak pengusaha lokal ambil bagian dalam proyek ini. “Pengusaha Kaltim jangan hanya jadi penonton,” pintanya.

Terhadap lahan jalur kereta api yang belum tuntas menurutnya dalam waktu dekat akan mengundang kepala daerah di PPU, Kubar dan Kukar untuk membantu penyelesaian pembebasan lahan. “Jangan kalah dengan kabupaten di Kalteng yang katanya  siap membebaskan lahan untu jalur kereta api, kalau seandainya investor Rusia mau melanjutkan ke rute Kalteng,” tambahnya. (din)


Rel KA Kaltim

  • Jalur Utara

Tabang, Kukar - Maloy, Kutim - 270km

  • Jalur Selatan

Bongan, Kubar - Buluminung, PPU - 305km

Total Investasi US$2 Miliar (Rp26,7 triliun)

  • Progres

Akhir Juli 2017 analisa tanah selesai Pro

yek lanjut pembangunan fisik

Pelaksana proyek PT Kereta Api Borneo (KAB)


Investasi Rel Kereta api Rp26,7 T

Senin, 10/07/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.