Jumat, 28/07/2017
Jumat, 28/07/2017
Jumat, 28/07/2017
TENGGARONG - Festival Erau memasuki tahapan akhir. Suka cita warga Kutai Kartanegara (Kukar) selama sepekan ini akan mencapai puncaknya. Pemkab Kukar melalui OPD Dinas Pariwisata (Dispar) meminta masyarakat tetap menjaga kesucian pesta adat Erau.
Kepala OPD Dispar, Sri Wahyuni mengatakan dalam rangkaian persiapan penutupan Erau masih ada rangkaian sajian tarian dan pertunjukan upacara adat dari masing-masing adat kedaerahan yang dimiliki Kutai.
“Festival seni tradisi dan gelaran upacara adat pedalaman, hari ini dan besok (hari ini, red). Berlokasi di panggung lapangan basket Timbau, upacara adatnya sore, festival seni tradisi sejak pagi hingga selesai,” kata Sri sapaan akrabnya kepada Koran Kaltim, kemarin.
Sri mengungkapkan gelaran menjelang penutupan Erau tidak hanya festival seni tradisi dan upacara adat pedalaman saja, tetapi juga tetap menyuguhkan street performance yang di laksanakan di Pulau Kumala dan di panggung untuk penampilan pada malam harinya.
“Untuk hari Minggu, upacara mengulur naga, seperti biasakan setelah itu prosesi berlimbur. Kita sudah bikinkan maklumat belimbur langsung dari Sultan bahwa belimbur itu harus dilakukan dengan adat yang baik,” ungkapnya.
“Adat yang baik itu menggunakan air bersih tidak mencederai dan tidak bermaksud untuk melukai atau menyakiti orang yang akan dilimbur, karena berlimbur itu maknanya pembersihan dan penyucian diri jadi esensinya itu harus dengan niat baik dan cara yang baik,” imbuh Sri.
Jika dibandingkan dengan Erau tahun lalu yang memiliki stand lebih banyak dari tahun ini, namun menyikapi hal ini Sri menilai tetap ada peningkatan hal positif dari perhelatan Erau. Dari segi pengunjung juga tampak dari stand yang ada setiap harinya selalu dipenuhi oleh pengunjung. “Kurang lebih sama seperti tahun lalu, kalau kita lihat ada satu space yang berkurang, kalau tahun ini kan ada dua space yang malam, kalau tahun lalu kan ada tiga panggung dengan space Taman Ulin. Kita survey di dua tempat baik Expo Stadion Rondong Demang dan lapangan basket kalau malam itu luar biasa pengunjungnya,” ujarnya.
Sri menegaskan suksesnya pelaksanaan Erau tahun ini tidak terlepas dari dukungan penuh masyarakat Kukar. Sehingga pihaknya berharap dalam puncak perayaan Erau tahun ini tetap bisa berlangsung sukses dan lancar tanpa adanya kejadian yang menodai makna kesucian pada acara puncak yakni berlimbur.
“Kita berharap masyarakat Kukar khususnya Tenggarong bisa memberikan contoh bagaimana tata cara belimbur, kan ada maklumat Sultan bahwa ada daerah tertentu yang diperbolehkan untuk acara belimbur. Dan kita juga berharap mereka yang datang ke Tenggarong juga bisa membaca dan melaksanakan maklumat Sultan tentang belimbur,” tegasnya.
“Jangan sampai nanti hanya orang Tenggarong saja yang melaksanakan belimbur dengan adatnya tetapi pendatang tidak. Makanya kita tegaskan agar masyarakat Tenggarong tidak segan-segan mengingatkan dan melaporkan kepada pihak keamanan kalau ada hal-hal yang mengganggu ketertiban dan keamanan dalam acara berlimbur,” tambah Sri. (*hei)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.