Kamis, 01/06/2017
Kamis, 01/06/2017
Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA Saat meninjau Rutan Balikpapan dan berdialog dengan warga binaan perempuan
Kamis, 01/06/2017
Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA Saat meninjau Rutan Balikpapan dan berdialog dengan warga binaan perempuan
BALIKPAPAN - Hingga kini Provinsi Kaltim belum memiliki lapas khusus perempuan. Padahal jumlah tahanan perempuan yang tersebar di lapas atau rutan seluruh Kaltim berjumlah 683 orang. Sementara untuk kapasitas lapas di Kaltim overload lebih dari 300 persen.
“Kalitm ini nomor satu paling melebihi kapasitas penghuni lapas atau rutan,” ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham Kantor Wilayah Kaltim, Agus Thoyib.
Agus mengatakan pihaknya sedang mengajukan anggaran pembangunan lapas perempuan di Kaltim. “Kita sedang ajukan anggaran, kita rencanakan pembangunan di lokasi depan lapas Narkoba Samarinda. Itu sudah saya ajukan ke pusat mudah-mudahan pembangunan bisa dimulai tahun ini,” ungkap Agus, Rabu (31/5) sore saat mendampingi kunjungan Vennetia R Danes, Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak di Balikpapan.
Menurutnya pembangunan lapas perempuan sudah sangat mendesak. Karena tahanan perempuan bercampur dengan tahanan laki-laki. “Di Balikpapan ada 66 orang dan ini cukup banyak dan paling banyak penghuni peremuan ada di lapas narkoba Samarinda ada 133 orang,” ujarnya.
Dia menyebutkan di Lapas Narkotika Samarinda sudah dibuat blok khusus perempuan dengan pejabat Kalapas perempuan namun belum memiliki kantor.
“Sementara sudah ada blok khusus perempuan. Dan memang semuanya membutuhkan perhatian dari 683 perempuan, sekitar 60 persen kasus narkoba,” katanya.
Sedangkan untuk tahanan anak-anak di Kaltim terdapat 126 anak yang menjalani hukuman. “Disini tidak ada anak tapi paling banyak di Samarinda. Alhamdulillah kita dapat bantuan bekas rumah sakit jiwa di Tenggarong dan itu dijadikan lokasi rehabilitas anak.kepala dan structural sudah ada Cuma kantor belum ada,” sebutnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.