SAMARINDA - Tim sapu bersih pungutan liar (saber pungli) lagi-lagi menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini sasarannya Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kukar. Tim Saber Pungli membongkar dugaan praktik pungli, Selasa (1/8). Seorang pegawai di Badan Pertanahan Nasional (BPN) diamankan. 

Petugas menyita barang bukti uang tunai senilai Rp4 juta, diduga terkait pengurusan sertifikat tanah.

Tim Saber Pungli bergerak sekira pukul 10.00 WITA, menyusul maraknya laporan dugaan pungli sebagaimana diadukan masyarakat di kantor BPN Kabupaten Kukar.

Sepanjang penggeledahan terhadap kantor yang ada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong dijaga ketat. Sejumlah polisi berpakaian resmi berbaur dengan polisi berpakaian sipil nampak sibuk menggeledah kantor BPN. Saat penggeledahan berlangsung, pintu kantor BPN ditutup. 

Penggeledahan berlangsung hampir sepanjang hari. Penggeledahan dimulai pada siang hari, sejumlah petugas menggeledah hingga menjelang sore.

 Sepanjang penggeledahan di kantor itu, Tim Saber Pungli menggeledah sejumlah ruang pelayanan. Kehadiran sejumlah polisi dari tim Saber Pungli di kantor itu sempat membuat sejumlah pegawai terkejut.

“Lagi dalam proses. Satu orang pegawai BPN diamankan,” kata Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Fadillah Zulkarnaen dikonfirmasi merdeka.com.

Dia menerangkan, sejumlah barang bukti diamankan, diantaranya uang tunai jutaan rupiah yang diduga hasil pungli kepengurusan sertifikat tanah.

Sepanjang penggeledahan, nampak seorang staf kantor BPN diamankan. Namun, belum diketahui identitas staf yang diamankan. Tim juga menyita barang bukti lainnya seperti dokumen.

Usut punya usut, penangkapan pegawai BPN ini terkait adanya pungutan liar yang dilakukan pengawai BPN dalam pengurusan pembayaran sertifikat tanah. Sejauh ini belum terungkap nama pemilik dan lokasi tanah yang akan diurus hingga menyeret pegawai BPN.

Memastikan adanya operasi tangkap tangan, media ini coba mengkonfirmasi ke Polda Kaltim melalui Kepala Bidang Humas, Kombes Pol Ade Yaya Suryana. Sayang, tak ada informasi yang diperoleh. “Saya cek dulu untuk mencari tahu kejadiannya,” tulis Ade Yaya Suryana dalam pesan elektroniknya kepada media ini.

Hingga lewat tengah malam, belum ada konformasi lanjutan dari kepolisian. Identitas pegawai yang diamankan, modus pungutan belum terungkap jelas.

Terungkapnya operasi tangkap tangan kali ini menambah deretan prestasi tim Saber pungli Kaltim yang terus membongkar praktek pungutan liar terhadap masyarakat Kaltim. Setidaknya, di pusat-pusat pelayanan publik yang rawan terjadinya praktek pungutan.

Operasi tangkap tangan Saber pungli sebelumny menorehkan prestasi gemilang saat membongkar praktek pungli di PT Pertamina (Persero) di Kota Balikpapan. Polisi menyita uang tunai ratusan juta rupiah dan mengamankan empat orang pegawai pertamnia. Diduga, pungli yang terbongkar menyangkut penambahan kuota elpiji di tingkat agen.

Operasi tangkap tangan lainnya yang lebih mencengangkan adalah membongkar dugaan praktek pungli yang melibatkan Komura Samarinda. Polisi menyita uang tunai mencapai Rp6 miliar lebih dio kantor Komura, Jl Yos Sudarso Samarinda.

Tak cuma petinggi Komura, dalam OTT di pelabuhan peti kemas Samarinda ini polisi juga menciduk praktek pungli parkir di area pelabuhan. Ketua salah satu ormas di Samarinda diamankan. (mdc/tim)