Selasa, 29/08/2017

BNN: Malaysia Punya Big Boss Narkoba yang tidak Tersentuh

Selasa, 29/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

BNN: Malaysia Punya Big Boss Narkoba yang tidak Tersentuh

Selasa, 29/08/2017

JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) selama ini melakukan penindakan narkotika selalu dari bawah hingga menyasar ke jaringan teratas. Bahkan dari jaringan kecil itu BNN akhirnya tahu ada jaringan narkoba internasional yang diken­dalikan oleh big boss di Malaysia.

“Yang dikendalikan Malaysia juga ada, karena di Malaysia itu ada big boss, bos besar yang dia memperkerjakan banyak orang,” ujar Humas BNN Sulistiandriatmoko Senin (28/8).

Big boss ini terangnya memang tidak sebanyak jaringan asal Malaysia yang selama ini tertangkap di Indonesia. Namun beberapa big boss inilah yang mengendalikan seluruhnya barang-barang diselundupkan ke Indonesia.

“Bos besarnya hanya beberapa saja tapi dia punya akses mendatangkan barang dari Cina, teanslit di Malaysia, di distribusi ke Indonesia,” jelasnya.

Bahkan ujar dia yang mendistribusikan ini bisa saja kaki tangan ke dua atau ketiga. Sehingga sangat sulit menjangkau big boss ini lantaran tidak melakukan tindak pidana langsung.

“Kurir mereka ketangkep tapi kan pengendalinya tidak berbuat kejahatan di Indonesia jadi sulit dijangkau,” ungkapnya.

Untuk kerja sama dengan aparat keamanan Malaysia sendiri terangnya diakui sudah ada nota kesepahahaman atau MoU. Sayangnya MoU seolah hanyalah kertas tidak terpakai.

“Sudah (ada MoU) hanya hitam di atas putih saja, mereka engga kooperatif,” tegas Sulis.

Sulis mencontohkan tidak sekali BNN meminta kerja sama dengan  Malaysia terkait pelaku narkotika tertentu. Namun selalu mendapat respon tak ditemukan pelaku tersebut.

“Bahkan kita menyerahkan datanya mereka (Malaysia) bilang engga ada, kita datangi ke sana, alamat lengkap, titik koordinat sudah lengkap tinggal penggrebekan, tahu-tahu malah sudah lepas. Memang ada unsur kesengajaan melemahkan Indonesia,” ungkapnya.

Penangkapan dilakukan BNN selama ini, sebanyak 72 orang tersangka asal Malaysia sudah diamankan baik  diproses hukum maupun ditembak mati. Sedangkan di tahun sebe­lumnya,  2015 sebanyak 42 orang asal Malaysia.

Kemudian pemasok dari Cina, BNN mengamankan 27 orang pada 2015 dan 24 orang pada 2016. Selanjutnya jaringan Taiwan 21 orang diamankan pada 2015 dan 16 orang di 2016 terakhir  Nigeria 32 orang pada 2015 dan 8 orang pada 2016.

Jalur masuk digunakan melalui pesisir pantai, baik pantai Timur Sumatera, Sukabumi, pelabuhan ratu, ujung genteng, dan pantai utara Kepulauan Riau. Memang lanjut Sulis, produsen utama narkotika ini di Cina. Hal tersebut juga diakui pihak Cina.

Sayangnya belum ada MoU antara Indonesia dengan Cina. Sehingga selama ini sebatas koordinasi apabila Indonesia membutuhkan data terkait tersangka tertentu berasal dari Cina.

Sedangkan penindakan lanjut Sulis, nampaknya sangat sulit untuk dilakukan Indonesia kepada Cina. Pasalnya paradigma Cina menganggap narkoba sebagai barang komoditas.

Bahkan ada satu celetukan dari pejabat Cina mengibaratkan dengan silet. Menurut Cina, jika mereka memproduksi silet dan dijual di Indonesia lalu digunakan sebagai senjata membunuh apakah harus pihaknya menutup perusahaan silet itu.

“Pernah ada orang di sana menga­nalogikan begini, kalau negara kami bikin silet kemudian kita ekspor sebagai pisau cukur, kalau di negaramu digunakan untuk membunuh orang, apakah kami harus menutup pabrik kami? Kan tidak. Disitulah kamu harus mengawasi agar tidak disalahgunakan,” cerita Sulis. (rol)


BNN: Malaysia Punya Big Boss Narkoba yang tidak Tersentuh

Selasa, 29/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.