Senin, 04/09/2017
Senin, 04/09/2017
Lukman Hakim
Senin, 04/09/2017
Lukman Hakim
MAKKAH - Sebanyak 54 jemaah haji Indonesia meninggal dunia selama pelaksanaan puncak haji dalam perjalanan suci menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina.
Dengan wafatnya 54 jemaah ini, hingga Sabtu (2/9) malam, total keseluruhan jemaah yang wafat berjumlah 216 orang.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), dua jemaah wafat di Jeddah, 36 di Madinah, dan 124 di Mekah. Selanjutnya dalam dua hari puncak haji, ada 54 jemaah yang wafat. Terdiri dari 16 orang wafat di Arafah dan 38 orang di Mina.
“Angkanya memang dibanding tahun lalu lebih besar. Tapi ini karena jumlah jemaah kita jauh lebih besar, ada penambahan 20 persen ditambah 10 ribu jemaah,” kata Amirul Hajj yang juga Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin usai menjenguk jemaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mina, Sabtu (2/9).
Menurut Lukman, penyebab lebih banyaknya jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di musim haji tahun ini ialah, karena suhu udara di Arab Saudi lebih panas dan dalam komposisi jemaah haji, 60 persen di antaranya merupakan jemaah berusia lanjut.
“Selain itu, banyak jemaah risiko tinggi (risti),” kata Lukman. Jemaah yang termasuk kategori risti di antaranya lansia, memiliki penyakit bawaan, dan lain-lain.
Seperti diketahui puncak haji berlangsung sejak Kamis 31 Agustus 2017. hingga hari ini, Minggu, 3 September 2017. Besok, prosesi haji akan berakhir setelah jemaah melaksanakan tawaf dan sai di Masjidil Haram. (vvi)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.