Rabu, 13/09/2017
Rabu, 13/09/2017
Rabu, 13/09/2017
TANJUNG REDEB- Sejak sepekan terakhir, nelayan di Kecamatan Biduk Biduk, Kabupaten Berau diramaikan masuknnya nelayan dari Mangendre, Sulawesi Selatan. Para nelayan lokal merasa kedatangan penangkap ikan dari luar itu mengganggu, karena mereka setiap hari menangkap ikan hanya dengan jaring kecil.
“Dua hari lalu, nelayan kami sempat bentrok karena mereka (nelayan asal Sulsel) menggunakan jaring panjang yang mencapai 100 meter lebih dan ini tentu saja menutup mata pencaharian nelayan lokal,” terang Wahyu, Ketua RT 15 yang dihubungi Koran Kaltim, kemarin.
Menurut dia kejadian ini sudah dilaporkan nelayan ke pihak kepolisian setempat. Akan tetapi, sejauh ini tidak ada jawaban menyangkut legalitas penggunaan jaring yang digunakan nelayan asal Sulsel itu. “Kami hanya meminta kepastian, jangan sampai nelayan malah bentrok di lapangan. Ini sudah menyangkut piring nasi kami, jika ada orang luar masuk begitu saja, kami juga bisa melawan dan mengusir mereka,” tegasnya.
Di sisi lain, Camat Biduk Biduk, Safriansyah mengaku sudah mengetahui konflik tersebut. Pihak kecamatan bersama aparat kepolisian juga sudah menggelar rapat. Hasilnya, dalam waktu dekat akan mendudukan semua pihak agar permasalahan ini tidak meluas.
Safriansyah mengakui jika perairan Biduk Biduk sekarang memang dimasuki nelayan dari Sulsel. Akan tetapi kata dia nelayan yang datang tersebut sengaja didatangkan oleh warga atau pengusaha lokal.
“Setelah kita telusuri, nelayan tersebut sengaja dipanggil oleh pengusaha lokal untuk menangkap ikan. Mereka katanya juga telah mendapat ijin dari pihak kampung, tentu saja aktifitas mereka bisa dikatakan legal. Namun, kita tetap akan mempertemukan mereka semua agar permasalahan ini bisa terselesaikan secara kekeluargaan,” pungkasnya. (ind)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.