Rabu, 20/09/2017
Rabu, 20/09/2017
Lahan Tambang: Salah satu lokasi tambang batu bara milik PT KPC di Kabupaten Kutai Timur. Pemkab Kutim sudah merencanakan pemanfaatan lahan eks tambang untuk mengelola agribisnis dan pendidikan. (FOTO: ILUSTRASI/NET)
Rabu, 20/09/2017
Lahan Tambang: Salah satu lokasi tambang batu bara milik PT KPC di Kabupaten Kutai Timur. Pemkab Kutim sudah merencanakan pemanfaatan lahan eks tambang untuk mengelola agribisnis dan pendidikan. (FOTO: ILUSTRASI/NET)
SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai merencanakan pemanfaatan luasan lahan yang ada di daerah itu. Perencanaan Pemkab Kutim ini berkaitan dengan akan berakhirnya kontak PT Kaltim Prima Coal (KPC) pada tahun 2021.
Bupati Kutim, Ismunandar berharap daerah yang dipimpinnya kini akan lebih fokus pada pengembangan sektor Agribisnis dan dunia pendidikan.
“Kalau eks-tambang saya sudah katakan akan dibicarakan lagi, nah sekarang kita pikirkan untuk agribisnis dan pendidikan, itu sudah ada dibenak saya,”ucap Ismu.
Ismu mengatakan, terkait lahan-lahan bekas tambang, ke depan sangat prospektif jika dijadikan area pendidikan dan areal sosial. Pengelolaan lahan ini tentu agar dapat produktif dan mampu memberikan penghasilan. Baik penghasilan kepada pengelola maupun bagi pemerintah.
“Ya kalau nantinya agribisnis dan pendidikan bisa menghasilkan kenapa tidak,” kata Ismu
Sedangkan pengelolaan lahan produktif yang masih ada, Ismu menyatakan tidak boleh lagi untuk pertambangan. Ia mengaku akan fokus pada pengelolaan pengembangan agribisnis. Hal tersebut dilakukan untuk pengembangan Kutai Timur pada tahun-tahun mendatang.
Diakuinya, meski saat ini Pemkab Kutim masih bergantung terhadap perolehan dana bagi hasil atau royalti dari sektor pertambangan dan minyak bumi, namun ke depan ketergantungan tersebut akan perlahan dikurangi. (yul1116)
Rabu, 20/09/2017
Lahan Tambang: Salah satu lokasi tambang batu bara milik PT KPC di Kabupaten Kutai Timur. Pemkab Kutim sudah merencanakan pemanfaatan lahan eks tambang untuk mengelola agribisnis dan pendidikan. (FOTO: ILUSTRASI/NET)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.