TENGGARONG - Wacana pemekaran Kutai Tengah yang meliputi enam kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergulir. Tim Pemekaran pun mulai pekan ini sudah menjadwalkan bergriliya untuk mendapatkan dukungan dari kepala desa dan BPD yang ada di kecamatan itu.

Total ada 86 desa di Kecamatan Kota Bangun, Muara Muntai, Muara Wis, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang yang harus didatangi untuk mendapatkan dukungan.

“Minggu-minggu ini, kita akan  memulai kunjungan ke 86 desa di 6 kecamatan untuk mendapatkan dukungan desa dan BPD,” kata Ketua Tim Pemekaran Kutai Tengah, Asnan Hefni.

Menurutnya, sejauh ini semua persyaratan hampir terpenuhi untuk mewujudkan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kutai Tengah. “Selain dukungan desa, tinggal dukungan bupati. Kita sudah dapat dukungan DPRD dan sudah melaksanakan studi kelayakan,” bebernya.

Studi kelayakan tersebut, kata Asnan Hefni sudah dibuat oleh tim dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. “Jadi nanti, Kota Bangun yang akan menjadi ibukota-nya,” ungkap Asnan.

Beberapa pertimbangan pemilihan Kota Bangun sebagai ibukota, yakni Kota Bangun berada ditengah-tengah enam kecamatan, memiliki pelabuhan, memiliki rumah sakit, terminal dan beberapa bank memiliki kantor cabang di Kota Bangun.

“Hasil studi kelayakan juga menunjukkan bahwa Kutai Tengah ini pantas dimekarkan menjadi DOB. Dari sisi ekonomi untuk percepatan pembangunan, ada bank dan banyak pemuda atau warga kelahiran mampu bersaing didunia politik,” bebernya.

Sebut saja Ketua DPRD Kaltim, HM Syahrun yang berasal dari Kota Bangun, kemudian Ketua DPRD Kukar Salehuddin S.Fill hingga Ketua Fraksi PKS Khairi Anwar.

“Insyah Allah, Desember nanti semua persyaratan akan kita lengkapi dan serahkan ke pemkab dan DPRD,” terang Asnan Hefni. (ami)