SENDAWAR - Masyarakat Kubar menemukan jawaban yang selama ini masih tak jelas mengenai kesediaan transportasi jalur udara. Sepekan lalu, Bupati Kubar FX Yapan bertemu dengan salah satu perwakilan perusahaan penerbangan yakni maskapai Express Air yang berencananya mendatangkan armadanya melayani kebutuhan jasa angkutan udara yang terus meningkat di Kubar.

“Saya harapkan maskapai ini segera beroperasi,” tegas Bupati FX Yapan saat menerima pihak Express Air di Kantor Bupati di Sendawar.

Senada, Wabup Edyanto Edyanto Arkan menyatakan dengan adanya maskapai Express Air sudah bisa akan menjawab kebutuhan transportasi udara bagi masyarakat Kubar. “Hadirnya Express Air memfasilitasi kerja pemerintah dan mobilitas masyarakat. Harapan kita bersama semoga nanti tarif penerbangan lebih terjangkau,” imbuhnya.

Untuk diketahui, rencananya Express Air akan melayani rute Melak-Samarinda-Balikpapan dengan masa uji coba awal 3-4 kali dalam sepekan. Dan mulai beroperasi November mendatang.

Kosongnya layanan pe­nerbangan ke Kubar menjadi masalah bagi warga Kubar. Terlebih Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kubar yang menagih kejelasan pihak otoritas Pengelola Bandara Melalan Sendawar terkait berhenti­nya layanan sejak di penghujung November lalu. Padahal selama beberapa tahun terakhir tak pernah ada masalah. Terhentinya transportasi udara akan berpengaruh pada perkembangan ekonomi daerah, karena jangkauan transportasi selain udara memerlukan waktu berlipat ganda.

“Meminta ketegasan pihak otoritas Bandara Melalan serta Dinas Perhubungan Kubar. Karena selama beberapa tahun terakhir tak pernah ada masalah serius hingga penerbangan dari dan ke Bandara Melalan Sendawar berhenti total seperti saat ini,” jelas Ketua Umum DPD KNPI Kubar, FX Sumardi kepada wartawan di Sendawar, Senin (30/10) siang.

Transportasi udara kata dia sangat diperlukan di Kubar dan Mahulu, terutama bagi masyarakat dan keperluan khusus pemerintah daerah, saat memerlukan waktu khusus untuk menuju Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda dalam masalah kedinasan mendadak.

“Kami mengharapkan instansi terkait segera mencari solusi,” ungkapnya.

Sebelumnya, penerbangan ke Kubar dilayani PT Kalstar. Terakhir maskapai ini menghentikan penerbangannya dari ke Kubar sejak 27 September 2017. (imr)