Minggu, 19/11/2017
Minggu, 19/11/2017
ILUSTRASI
Minggu, 19/11/2017
ILUSTRASI
SAMARINDA - Hingga Oktober realisasi cetak sawah di Kaltim telah mencapai 90 persen. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Ibrahim menjelaskan target Kaltim hingga akhir 2017 untuk cetak sawah adalah 1.850 hektare.
“Selama ini, Kaltim masih memenuhi kebutuhan beras dengan mendatangkan dari daerah lain. Sehingga untuk swasembada beras, tahun ini Kaltim memiliki target cetak sawah baru sebanyak 1.850 hektare. Hingga Oktober, Bumi Etam telah mencapai 90 persen dari total target tersebut, atau sekitar 1.700 hektare,” ujar Ibrahim dikonfirmasi Koran Kaltim Minggu (19/11) kemarin.
Upaya cetak sawah kata dia, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Namun, perlu dukungan semua pihak masyarakat dan para pengusaha. Upaya ini tentunya untuk memenuhi produksi padi yang menyusut.
“Pada 2015, kita mampu menghasilkan 408.782 ton beras. Memasuki 2016 hanya 305.185 ton. Sehingga menyusut hingga 103.579 ton,” ucapnya.
Ibrahim menjelaskan, perkembangan produksi padi terkendala pada sistem pengairan. Kebanyakan sawah di Bumi Etam masih menadah hujan. Hal ini membuat petani hanya bisa panen sekali setahun. Padahal potensi lahan sawah baru masih luas. Lahan baru tersebut bisa menambah produksi padi di kaltim, bila dikelola dengan irigasi yang baik. Maka, mampu mendukung swasembada pangan 2018,” katanya.
Menurut dia, Kaltim memiliki potensi besar untuk pengembangan padi. Target swasembada pangan pada 2018 bisa terwujud, apabila Kaltim bisa melakukan ekstensifikasi, dan meningkatkan produksi.
“Penurunan produksi menjadi tantangan kita untuk memacu peningkatan produktivitas. Lewat program cetak sawah baru, swasembada pangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarkat bisa diwujudkan,” ungkapnya.
Ibrahim mengatakan, untuk program cetak sawah baru beberapa daerah sudah memiliki jatah masing-masing. Paser mendapat jatah kegiatan pembukaan lahan sawah baru seluas 1.000 hektare yang dilaksanakan pemerintah. Berau dengan target membuka lahan baru seluas 500 hektare. Sedangkan target Kutai Timur seluas 350 hektar.
“Namun, hingga Oktober baru tercapai 1.700 hektare, sekitar 90 persen dari total target yaitu 1.850 ha. Hingga November diyakinkan target sudah terpenuhi,” tuturnya.
Menurutnya, untuk program ini, pola tanam yang dilakukan pada sawah baru tidak menunggu lahan seluruhnya selesai. Namun, apabila selesai 10 – 20 ha dibuka sawah baru maka langsung dilakukan penanaman padi. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.