Senin, 03/07/2017

Tiga Orang Tewas Dibunuh jadi Pekerjaan Rumah Polisi

Senin, 03/07/2017

ILUSTRASI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Tiga Orang Tewas Dibunuh jadi Pekerjaan Rumah Polisi

Senin, 03/07/2017

logo

ILUSTRASI

TUJUH hari sebelum dan saat lebaran, nyaris tidak ada gangguan Kamtibmas maupun kejadian menonjol di wilayah hukum Polresta Samarinda. Namun balita tenggelam di Sungai Karang Mumus (SKM) hingga kasus pembunuhan suami istri di Jalan Cipto Mangunkusumo, yang terjadi usai lebaran jadi atensi tersendiri.

“Kejadian menonjol memang terjadi setelah lebaran. Diantaranya, pembunuhan (pasangan suami istri) di Loa Janan,” kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Ipda Danovan, Minggu (2/7).

Deretan peristiwa tersebut dimulai sehari setelah lebaran, tepatnya pada Senin (26/6) sore lalu, dimana seorang anak bernama Andrian (9) tewas tenggelam di Sungai Karang Mumus (SKM) kawasan Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. Diketahui, andrian tewas tenggelam setelah dia bersama teman seusianya hendak kembali pulang, usai mendapatkan angpau lebaran. Jenazah Andrian kemudian ditemukan pada Selasa (27/6). 

Dua hari setelah kasus anak tenggelam itu, tepatnya pada Rabu (28/6), publik kembali dikejutkan dengan insiden kecelakaan lalu lintas di kecamatan Palaran, yang menewaskan 3 anak yang masih satu keluarga.

Ketiga anak itu masing-masing Siti Annisa (17), Ramadan (15) dan Fitri (13). Mereka meregang nyawa, setelah motor yang mereka pakai bertiga, menghantam truk parkir di pinggir jalan.

Selanjutnya, pada Jumat (30/6), sekitar pukul 14.30 WITA, warga di Jalan Cipto Mangunkusumo, digegerkan dengan tewasnya pasangan suami isteri bernama Bahri dan Tasnaeni. Setelah itu, memasuki awal bulan Juli 2017, teparnya pada Sabtu (1/7), peristiwa pembunuhan kembali terjadi, yakni di kawasan Jembatan Mahkota II, sisi Sungai Kapih, dimana serang pria bernama Sabudin alias Tabo, ditemukan tewas bersimbah darah. 

Korban diketahui mengalami luka sabetan senjata tajam. Untuk 2 kasus terakhir, polisi masih belum berhasil mengungkap kasus itu. “Perkembangan terakhir masih penyelidikan, masih dilakukan pemeriksaan Saksi-saksi,” singkat Danovan. 

Ketika kasus pembunuhan terjadi 2 kali dalam seminggu, kasus lain seperti pencurian, justru diklaim menurun. “Kalau kasus pencurian itu menurun, itu berdasarkan laporan warga yang diterima,” terangnya.

Sementara itu, Kanit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda, Ipda Heru Utomo menuturkan, selama arus balik lebaran, kepolisian mencatat terjadi 4 kali kecelakaan. “Untuk kecelakaan yang korbannya lecet-lecet dan diselesaikan secara kekeluargaan oleh korbannya, itu ada 3 kasus kecelakaan. Nah, yang sampai meningal dunia, itu yang di Palaran, yang 3 meninggal itu,” tandasnya.

 Selama arus balik lebaran, Heru mengimbau pengendara agar tidak memaksakan melanjutkan perjalanan saat dalam kondisi mengantuk. (dor)  


Tiga Orang Tewas Dibunuh jadi Pekerjaan Rumah Polisi

Senin, 03/07/2017

ILUSTRASI

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.