SAMARINDA – Aparat Polsekta Sungai Kunjang bergerak cepat menanggapi keluhan dan laporan belasan sopir truk, yang dipalak preman jalanan. Salah seorang terduga pelaku pemalakan, Agus Hendrawan (30), warga Sungai Dama, Samarinda Ilir, diringkus Senin (10/7) lalu.

“Saat itu, pelaku baru saja selesai beraksi, dan korban melapor ke kami. Langsung kami selidiki, dan pelaku kami tangkap,” kata Kapolsekta Sungai Kunjang, Kompol Apri Fajar Hermanto, kemarin.

Dia menjelaskan, modus yang dilakukan pelaku Agus dengan menodongkan senjata tajam. “Dia membawa badik, dan mengancam korban kalau tidak diberi uang,” sebut Fajar.

Diduga, Agus tidak beraksi seorang diri. Dia bersama seorang rekannya, yang saat ini masih dalam buruan kepolisian. Tiap beraksi, dia memalak sopir hingga Rp500 ribu. “Kalau tidak dikasih, pelaku akan marah,” ujar Fajar.

Titik lokasi pelaku melakukan kejahatan pun tergolong luas, mulai dari Kawasan Loa Janan, Jembatan Mahulu, Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Ringroad, hingga ke Jalan Sentosa. “Sesuai laporan yang masuk ke saya, pelaku ini sudah beraksi sektar 1 bulan,” terang Fajar.

Dalam sehari, Agus menargetkan harus mendapatkan minimal Rp300 ribu dari para sopir. Kemarin, sekitar 15 sopir truk yang hampir keseluruhannya merupakan supir lintas pulau, datang ke Mapolsekta Sungai Kunjang, melaporkan aksi pemalakan itu.

Salah satu korban bernama Sulis (40) mengatakan, dia pernah menjadi korban pemerasan oleh Agus, sebelum lebaran Idulfitri lalu. “Saat itu saya dipalak di Jalan Sentosa, dia mengaku mewakili warga, jadi dia meminta Rp 150 ribu. Saya sempat menolak, tapi dia mengancam akan mengambil semua uang sangu dari saya. Jadi saya kasih Rp 100 ribu,” ujar sopir truk asal Pati, Jawa Tengah itu. 

Sulis sendiri sudah beberapa kali datang ke Samarinda mengemudikan truk pengangkut telur. Demikian juga dialami sopir lainnya, Iwan (35), juga mengaku diancam kalau tidak memenuhi permintaan pemalak. “Waktu itu saya sedang makan, dia datangi saya di warung dan minta uang. Katanya semua orang (sopir) setor uang ke dia. Kalau tidak dikasih, dia mau ambil semua uang sangu. Kalau dia minta uang rokok saja, itu masih waja. Ini dia minta banyak sekali,” sebut pria asal Tulungagung, Jatim, yang mengaku diperas ketika berada di kawasan Loa Janan, tidak jauh dari Jembatan Mahulu. (dor)