Jumat, 14/07/2017

Pembunuh Pasutri Sengkotek Dibekuk di Lampung

Jumat, 14/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Pembunuh Pasutri Sengkotek Dibekuk di Lampung

Jumat, 14/07/2017

SAMARINDA - Polresta Samarinda kerja ekstra, dan akhirnya mengungkap 2 kasus pembunuhan, yang terjadi di waktu berdekatan, yang menghilangkan 3 nyawa. Pertama, pembunuhan yang menewaskan Sahafuddin (45), dimana jenazahnya ditemukan di bawah jembatan Mahkota II, dan juga pembunuhan pasangan suami istri, Baheri dan Tasnaeni, di Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Loa Janan Ilir. 

Pembunuh Sahafuddin berhasil diringkus di Kalimantan Selatan. Sementara, pembunuh suami istri, dibekuk di Provinsi Lampung.

“Dua kasus pembunuhan yakni di bawah Jembatan Mahkota II dan yang kejadian di Sengkotek, sudah berhasil kita ungkap. Para pelaku ditangkap di luar daerah Samarinda,” kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono, kemarin. 

Polisi lebih dulu menangkap Ardiansyah, pelaku pembunuhan Sahafuddin, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Kamis (13/7) sore. Bekerja sama dengan Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin, tim Jatanras membekuk Ardiansyah di rumah keluarganya.

Sudarsono menerangkan, motif yang melatarbelakangi Ardiansyah meghabisi nyawa Sahafuddin adalah karena korban berutang bayaran sabu senilai Rp3 juta. “Pelaku mencari korban sudah 3 hari,” ujar Sudrasono.

Semenatara itu, pelaku pembunuhan terhadap Baheri dan Tasnaeni, di bekuk di Provinsi Lampung, tepatnya di Bandar Lampung. “Kabar dari anggoa kita yang berada di Lampung, pelaku baru ditangkap siang ini (kemarin),” sebut Sudarsono.

Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjutnya, pelaku bernama Asse, merupakan mantan karyawan Baheri, yang dulunya sebagai sopir angkutan kota milik Baheri. 

Namun, dalam kasus tersebut, Asse diduga tega menghabisi nyawa mantan majikannya itu karena keinginannya memiliki harta korban, berupa emas. 

“Motifnya adalah perampokan. Pelaku ini mengambil 2 buah cincin dan satu kalung emas,” tutur Sudarsono. 

Sudarsono juga menerangkan, sebelum melakukan perampokan, Asse sudah beberapa hari tinggal di rumah korban. “Sehari sebelum kejadian, pelaku sudah tinggal di rumah korban. Pas malam kejadian juga dia tidur di sana (di rumah korban),” tandasnya.

Asse menghabisi korban menggunakan pisau yang dia ambil di dapur. Asse juga kemudian mengambil perhiasan milik korban dan melarikan diri. “Pengakuan pelaku, dia juga mengambil handphone, tapi dibuang di sungai di belakang rumah korban,” urai Sudarsono. 

Saat ini, 4 orang polisi yang diutus ke Lampung, masih belum kembali ke Samarinda, karena mereka mencari barang bukti emas yang sudah dijual pelaku. 

“Jarak penangkapan dengan lokasi dia menjual emas itu berjauhan. Dia jual di kawasan Tulang Bawang. Saat ini anggota sedang melakukan pencarian barang bukti sebelum membawa tersangka ke Samarinda,” demikian Sudarsono. (dor)


Pembunuh Pasutri Sengkotek Dibekuk di Lampung

Jumat, 14/07/2017

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.