Senin, 17/07/2017
Senin, 17/07/2017
Ilustrasi
Senin, 17/07/2017
Ilustrasi
SAMARINDA - Jajaran kepolisian terus melengkapi alat bukti terkait kasus pembunuhan yang merenggut nyawa juragan angkot Baheri dan Tasnaeni, pasangan suami isteri di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Kendati terduga pembuuh, Irfan alias Asse (40), sudah dibekuk Jumat (14/7) lalu di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 4 personil Polresta Samarinda dan Polsekta Samarinda Seberang yang berhasil meringkus Asse, belum kembali ke Samarinda membawa tersangka.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menerangkan saat ini, tim polisi Samarinda yang dipimpin Wakasat Reskrim AKP Kadek Suta, masih berada di Lampung, untuk melakukan pengembangan penyelidikan, seraya memeriksa saksi-saksi.
“Paling tidak besok (hari ini) baru pulang ke Samarinda. Di sana masih pengembangan, pemeriksaan saksi-saksi,” kata Sudarsono.
Mantan Kapolsek Kawasn Pelabuhan (KP) Samarinda itu juga menerangkan, saksi yang diperiksa, termasuk orang-orang yang menjadi tempat persinggahan Asse selama pelarian.
Mengenai barang bukti kalung dan cincin yang diambil pelaku saat beraksi merampok korban, juga berhasil ditemukan polisi. “Sudah ditemukan, kalung dan cincinnya (milik korban),” terangnya.
Selain barang bukti hasil rampokan itu, polisi juga mengamankan baju yang dikenakan pelaku saat menghabisi nyawa kedua korban sebagai barang bukti, berikut uang tunai Rp396 ribu yang diduga hasil tindak pidana. Polisi belum menemukan indikasi adanya kemungkinan keterlibatan orang lain dalam kasus pembunuhan tersebut.
“Perkembangan terbaru belum ada, (pelakunya) hanya 1 orang saja,” tutup Sudarsono.
Pantauan media ini, rumah milik koban dan juga menjadi tempat korban terbunuh, sampai saat ini masih di beri garis polisi. “Tunggu tersangka datang ke Samarinda baru kita buka (garis polisinya),” kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Sebeang, Iptu Heru Santoso.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi 30 Juni 2017 lalu. Baheri dan Tasnaeni ditemukan bersimbah darah di dalam rumahnya, sore hari. Diperkirakan, keduanya menjadi korban perampokan. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.