Rabu, 19/07/2017
Rabu, 19/07/2017
RUSLI diamankan di kantor polisi. (Foto: Sardiman/KK)
Rabu, 19/07/2017
RUSLI diamankan di kantor polisi. (Foto: Sardiman/KK)
SAMARINDA - Malang nian nasib Rusli (31). Warga asal Bontang itu sempat menjadi bulan-bulanan warga di Samarinda, lantaran diduga dia mencuri uang di dalam kotak amal. Padahal, Rusli mengaku datang ke Samarinda dengan tujuan untuk mencari pekerjaan.
Singkat cerita, Rusli justru diajak oleh salah satu rekannya berinisial Ar, untuk mencuri. “Katanya (Ar) ada pekerjaan di toko sembako di Bakungan,” kata Rusli, ditemui di Polsekta Samarinda Seberang, kemarin.
Rusli sudah 3 hari di Samarinda, sambil menunggu waktu untuk berangkat ke tempat kerjaan yang di janjikan Ar. “Saya dari Bontang sudah bawa tas dan pakaian. Ini sudah 3 hari tidur di terminal,” ujarnya.
Nah, Rabu (19/7), sekitar pukul 10.00 WITA, Rusli mengaku diajak oleh Ar naik motor, rencananya menuju Bakungan, Kutai Kartanegara. “Tapi dalam perjalanan, dia bilang tidak usah ke sana (Bakungan), saya justru diajak ambil itu (kotak amal),” sebutnya.
Rusli dan Ar mampir ke Masjid Baitut Thaharah di Jalan Soekarno-Hatta, Rt 15, Kelurahan Simpang 3, Kecamatan Loa Janan Ilir. Dua pria yang sudah lama saling kenal itu pun masuk ke dalam masjid. Rupanya, sudah ada linggis yang dipersiapkan untuk mencongkel kotak amal.
“Dia semua yang ambil uangnya. Dia suruh saya tunggu di dalam Masjid, lalu dia jalan keluar, ternyata dia pergi,” tutur Rusli.
Setelah rekannya kabur, sejumlah warga mengetahui aksi pencurian tersebut. Rusli pun tertangkap dan sempat dihadiahi bogem mentah, sebelum akhirnya diamankan oleh petugas dari pos Polisi Loa Janan, Polsekta Samarinda Seberang. Diperkirakan, uang yang diambilnya hanya sekitar Rp100 ribuan.
Saat ini Rusli dan barang bukti kotak amal dan linggis pencongkel diamankan di Mapolsekta Samarinda Seberang.
Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Seberang Iptu Heru Santoso membenarkan, adanya aksi pencurian isi kotak amal itu. “Ya, pelakunya sudah kami amankan, tinggal menunggu laporan korban,” demikian Heru. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.