Jumat, 21/07/2017

Perlu Uang Sekolah, Pelajar jadi Kurir Sabu

Jumat, 21/07/2017

AKBP Musliyadi Mustafa saat memberikan keterangan resminya kemarin.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Perlu Uang Sekolah, Pelajar jadi Kurir Sabu

Jumat, 21/07/2017

logo

AKBP Musliyadi Mustafa saat memberikan keterangan resminya kemarin.

BALIKPAPAN - DK (18), seorang pelajar SMA asal Samarinda, diringkus aparat Direskoba Polda Kalimantan Timur, di Balikpapan, menyusul dugaan dia sebagai kurir narkoba jenis sabu. Penangkapan itu membuktikan, jaringan peredaran narkoba, turut melibatkan pelajar.

Setelah dilakukan penyelidikan, penangkapan dilakukan pada Selasa (18/7) lalu, sekira pukul 21.00 Wita, di kawasan Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 5, tepatnya di kawasan Ruko Bumi Nirwana. Saat itu, polisi mengamankan DK, saat membonceng rekannya IS (20).

Sebelum penangkapan DK dan IS, polisi mengamankan 3 orang diduga terlibat narkoba, masing-masing Ismail, Ramli dan Slamet, dan menyita sedikit barang bukti, di kawasan Prapatan, Balikpapan.

“Dari situ, kami kembangkan lagi, menangkap Hadi Asnanto alias Kacong (51) di kawasan Gunung Bahagia, dengan barang bukti 195,75 gram sabu,” kata Kasubdit III Ditreskoba Polda Kaltim AKBP Musliyadi Mustafa, kemarin.

Dari situ, pengembangan mengarah kepada seorang terduga kurir, DK dan IS, yang akhirnya juga berhasil diringkus. Keduanya tepergok menyimpan sabu di dalam 3 buku, di dalam jok motor. Petugas terpaksa menabrakkan motornya ke arah motor yang dikemudikan DK, setelah sempat tidak mau berhenti.

“Awalnya, saat kami geledah di lapangan, cuma ada 1 bal saja. Tapi kita periksa ulang, di dalam buku ada 3 bal lain, dengan total berat 190 gram,” sebut Musliyadi.

Dari pengakuan DK, sabu tersebut berasal dari seseorang berinisial FT, wanita yang tinggal di Samarinda. DK bersama IS hanya diminta untuk mengantarkan ke Balikpapan, dengan upah Rp5 juta.

“Saya sedang butuh uang, untuk masuk sekolah. Saya baru lulus SMP di Samarinda dan mau melanjutkan ke SMK di sana (di Samarinda). Saya diupahi Rp 5 juta, itu juga belum saya terima,” kata DK.

Ia terpaksa menerima tawaran tersebut lantaran uang masuk sekolahnya kurang Rp 1,7 juta. Sementara sang bapak tidak lagi bekerja.

 “Bapak saya sudah tidak bekerja. Saya enam bersaudara dan saya ini anak ke empat, jadi butuh biaya untuk masuk sekolah,” kilahnya.

Akibat perbuatannya para tersangka diganjar dengan pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkoba. (yud)

Perlu Uang Sekolah, Pelajar jadi Kurir Sabu

Jumat, 21/07/2017

AKBP Musliyadi Mustafa saat memberikan keterangan resminya kemarin.

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.