BALIKPAPAN - Selain diduga menjadi maling, Suryadi alias Nike alias Yesi (22) seorang wanita pria (Waria), diduga juga kerap menjajakan diri di wilayah Balikpapan. Nike tidak canggung berbagi cerita, tentang aktivitasnya itu.

Warga yang berdomisili di Tanjung Sembilan, Samboja Kutai Kartanegara itu mengaku tiap 2 minggu sekali, menjajakan diri di kawasan Jalan Marsma R Iswahyudi, Gunung Bakaran, Balikpapan Selatan.

“Biasa mangkal di sana. Tidak sering kok, cuma dua minggu sekali,” kata dia, saat berbincang.

Penghasilan menawarkan jasa seks di luar normal itu, tidak juga mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Gak sering juga dapat pelanggan, sepi mas,” ujarnya.

Namun demikian dia mengaku sudah banyak pelanggan telah merasakan servisnya. Bahkan ada juga para pelanggan sampai menyewa dalam jangka waktu panjang. Tidak jarang juga, Nike melayani para pelanggan di kontrakannya yang berada di Kampung Timur, Balikpapan Utara.

“Saya baru-baru aja mas, ya kenal sama pelanggan baru ke kos,” terangnya.

Kini, aktivitas menyimpangnya itu dipastikan tidak lagi dia lakoni, setelah tersandung kasus pencurian. Nike diciduk tim gabungan dari Direskrimum Polda Kaltim, Intelmob Polda Kaltim dan Polsek Samboja Kutai Kartanegara pada Kamis (10/8) sekira pukul 18.30 wita.

Dari tangannya, petugas mengamankan barang bukti hasil pencurian berupa Laptop, kamera DSLR dan telepon selular. Novi sukses memperdaya majikannya, Noorrohman Safitri, untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga. Baru bekerja 3 hari Novi sudah menggasak barang berharga milik korban.

Aksi pencurianya bermula ketika Nike melamar menjadi asisten rumah tangga, di rumah Noorrohman Safitri, warga Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.

Pelaku dipekerjakan untuk membantu industri pembuatan kue milik korban. Rupanya menjadi asisten rumah tangga, diduga hanya sebagai tipu muslihat, untuk memperlancar niatnya melakukan pencurian.

Terbukti baru bekerja tiga hari, pria kelahiran Bone, 10 November 1995 nekat masuk ke kamar korban dan membawa kabur barang berharga. Akibatnya korban merugi hingga Rp 10 juta. (yud)