Selasa, 05/09/2017

Kapolres Sidak SPBU, Pengetap Kabur

Selasa, 05/09/2017

ANTREAN mengular di SPBU. (FOTO: ILUSTRASI/AKTUAL.COM)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Kapolres Sidak SPBU, Pengetap Kabur

Selasa, 05/09/2017

logo

ANTREAN mengular di SPBU. (FOTO: ILUSTRASI/AKTUAL.COM)

TANJUNG REDEB - Pengetap BBM di SPBU di Jalan Haji Isa, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, dibikin kaget dengan sidak Kapolres Berau AKBP Andy Ervyn di SPBU. Mereka memilih kabur usai tepergok Andy sedang mengantre pengisian BBM.

Andy dibikin gerah sekaligus heran dengan antrean BBM di SPBU sedemikian panjangnya, dalam beberapa hari terakhir ini. Inisiatif Andy menyidak SPBU, dia lakukan sekira pukul 14.00 Wita tadi.

“Saya prihatin dengan situasi ini, ada orang susah beli BBM. Ada juga SMS dari masyarakat, kok sekarang sulit beli BBM. Dasar itu, saya cek langsung ke lapangan,” kata Andy dilansir merdeka,com Selasa (5/9).

Menurut Andy, fakta dia temukan di lapangan, antrean di SPBU terjadi untuk pengisian Premium dan Pertalite, meski memang didominasi Premium.

“Antrean itu karena kendaraan roda dua dan empat, memang padat. Tapi juga karena adanya pengetap-pengetap yang bolak balik ke SPBU untuk dijual eceran,” ujar Andy.

“Masyarakat biasa yang menggunakan motor, dan perlu BBM untuk aktivitas sehari-hari, kan kasian, jadi tidak kebagian. Tiap pulang kerja, SPBU tutup, alasan SPBU kehabisan BBM,” tambahnya.

Dia menjelaskan, tidak banyak SPBU yang buka di malam hari. Meski begitu, SPBU lebih memilih tidak buka di malam hari, karena tingginya biaya operasional.

“Pengetap di SPBU itu pakai motor dengan bertangki BBM besar, 2-3 kali bolak balik ke SPBU. Saya datang, mereka langsung kabur. Saya tegur, kasihan pembeli BBM yang lain. SPBU-nya juga saya tegur, dahulukan pengguna kendaraan biasa,” sebutnya.

“Alasannya mereka (SPBU) melayani, karena pembelinya dari jauh, dari Tabalar. Saya mintakan harus menyertakan surat dari desa. Jadi, mereka ini ngakunya dari daerah jauh, beli di Tanjung Redeb. Kalau jeriken, itu dimuat dalam mobil, alasannya sama,” terang Andy.

Agar keresahan masyarakat tidak terus berkelanjutan, dia bakal meningkatkan intensitas patroli personilnya, meminimalisir pengetap di SPBU. “Kalau SPBU kedepan tidak melakukan prosedur penjualan yang benar, bukan tidak mungkin kita lebih tegas sesuai aturan perundangan yang berlaku,” demikian Andy. (mdk)


Kapolres Sidak SPBU, Pengetap Kabur

Selasa, 05/09/2017

ANTREAN mengular di SPBU. (FOTO: ILUSTRASI/AKTUAL.COM)

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.