Senin, 11/09/2017
Senin, 11/09/2017
TERDUGA ayah dari bayi perempuan, yang awalnya dilaporkan ditemukan di halaman parkir Bandara Temindung. Bayi malang itu akhirnya meninggal dunia, Minggu (10/9) malam. Sementara foto insert, ibu dari bayi itu. (Foto: Sardiman/kk)
Senin, 11/09/2017
TERDUGA ayah dari bayi perempuan, yang awalnya dilaporkan ditemukan di halaman parkir Bandara Temindung. Bayi malang itu akhirnya meninggal dunia, Minggu (10/9) malam. Sementara foto insert, ibu dari bayi itu. (Foto: Sardiman/kk)
SAMARINDA – Mau enaknya saja. Kalimat itu mungkin pantas ditujukan kepada Agung Purnomo, warga Sungai Siring, kecamatan Samarinda Utara. Usai menghamili kekasihnya yang masih pelajar 16 tahun, dia enggan tanggungjawab. Agung malah meminta kekasihnya menggugurkan kandungannya. Kejelian polisi, membuat Agung kini meringkuk di sel penjara, bersama kekasihnya.
Kasus itu berawal Minggu (10/9) sore lalu. Agung yang bekerja sebagai petugas Aviation Security (Avsec), berpura-pura menemukan bayi di motornya.
“Bayi terbungkus plastik itu tergantung di motornya. Lalu dia menelpon orangtuanya, minta merawat bayi itu. Tapi orangtuanya tidak mau, dan menyarankan diserahkan ke Puskesmas,” kata Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna, Senin (11/9).
“Karena berat bayi kurang dari 1 kilogram, bayi itu kemudian dirujuk ke RSUD AW Syachranie, di Samarinda,” ujar Ervin.
Meski dalam perawatan, bayi itu hanya bertahan beberapa jam, dan meninggal dunia. Dari penemuan itu, reserse kriminal Polsekta Samarinda Utara, bergegas melakukan penyelidikan. “Dari hasil penyelidikan ditemukan petunjuk bahwa orang tua si bayi tersebut adalah AP (Agung) ini,” sebut Ervin.
Dari keterangan Agung, polisi kemudian memanggil kekasihnya, MM, yang ternyata masih berstatus pelajar. “Setelah dicek ke dokter, tgernyata benar dia (MM) baru saja melahirkan,” ungkap Ervin.
Agung dan MM, menjadi terduga kuat sebagai orangtua bayi malang itu. “Status keduanya saat ini, belum tersangka. Saksi dan barang bukti yang menguatkan, masih kita cari. Yang jelas, dari keterangannya, mereka mengakui semuanya,” terang Ervin.
Keterangan diperoleh, bayi malang itu diduga sengaja digugurkan, menggunakan obat penggugur kandungan, yang dibeli Agung.
Sementara, Humas RSUD AW Syachranie Fabian Satrio menambahkan, kuat dugaan bayi perempuan itu lahir prematur. “Bayi itu datang dengan kondisi sesak, dan masuk ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Tapi sayang, karena berbagai faktor, bayi itu meninggal sekitar jam 9.40 malam,” kata Satrio.
“Bayi itu beratnya 900 gram, memang termasuk berat badan yang sangat rendah untuk bayi yang baru lahir. Bisa diperkirakan, dia memang belum waktunya untuk lahir,” demikian Satrio. (dor)
Senin, 11/09/2017
TERDUGA ayah dari bayi perempuan, yang awalnya dilaporkan ditemukan di halaman parkir Bandara Temindung. Bayi malang itu akhirnya meninggal dunia, Minggu (10/9) malam. Sementara foto insert, ibu dari bayi itu. (Foto: Sardiman/kk)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.