SAMARINDA - Polsekta Samarinda Utara mereka ulang kasus dugaan aborsi, Selasa (19/9) pagi kemarin, dengan tersangka sepasah kekasih Agung Purnomo (21) dan kekasihnya, MM (16), salah seorang siswi SMA di Samarinda. Keduanya dihadirkan, memeragakan adegan demi adegan, hingga bayi perempuan tak berdosa itu lahir ke dunia.

Lokasi reka ulang, bertempat di halaman Mapolsekta Samarinda Utara, di Jalan DI Panjaitan. Ada 28 adegan diperagakan. Selain kedua tersangka, juga hadir ibu kandung Agung, dokter serta seorang bidan Puskesmas di Sungai Siring. Adegan MM meminum obat diduga penggugur kandungan, jadi adegan pertama.

Ada 6 butir obat yang diminum MM, tiap 30 menit, sesuai petunjuk dari penjual obat. Usai meminumnya, MM pun pulang ke rumahnya, di kawasan Kelurahan Jawa, Samarinda Ulu.

Di rumahnya, MM pun melahirkan bayinya di kamar mandi. Setelah itu, MM lantas menghubungi kekasihnya, Agung, yang tak lama kemudian datang ke rumah MM, sambil membawa tas ransel. Bayi itu, kemudian dibungkus kain, dan dimasukkan ke dalam tas ransel.

Setelah itu, Agung pun pulang ke rumahnya di Sungai Siring dan menemui orangtuanya. Kepada ibunya, Agung mengaku menemukan bayi itu di Bandara Temindung. Kondisi yang memperihatinkan, bayi itu disarankan untuk diserahkan ke Puskesmas. Setelah sempat mendapat perawatan, bayi itu pun langsung dirujuk ke RSUD AW Syachranie.

Pascatemuan itu, Agung melapor ke polisi, dengan alasan dia menemukan bayi. Yang bikin geleng kepala, MM sudah bisa mengendarai motor, beberapa saat usai melahirkan.

“Normalnya untuk orang yang baru melahirkan, seharusnya dia istirahat dulu,” kata dokter Puskesmas Sungai Siring, Bayu Noviandani. 

Sementara itu, Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna menjelaskan, rekonstruksi telah menggambarkan bagaimana proses dugaan aborsi terjadi “Kejadiannya pun sudah terungkap, mulai dari dia memesan (obat penggugur kandungan), meminumnya, melahirkan hingga membawa bayi ke Puskesmas,” jelas Ervin. 

“Ada unsur kesengajaan, dia meminum (obat penggugur kandungan). Alasannnya karena belum siap punya anak,” jelas Ervin. (dor)