Senin, 25/09/2017
Senin, 25/09/2017
ILUSTRASI jembatan Mahkota II. (FOTO: HANDOUT/YOUTUBE)
Senin, 25/09/2017
ILUSTRASI jembatan Mahkota II. (FOTO: HANDOUT/YOUTUBE)
SAMARINDA - Nasib naas menimpa Purwanto, mandor pekerja pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) Jembatan Mahkota II di Samarinda, yang menghubungkan Sungai Kapih dan Palaran. Pria berusia 56 tahun itu tewas terjatuh dari atas Jembatan Mahkota II sisi Palaran, dengan perkiraan ketinggian 50 meter, Senin (25/9) kemarin sekitar pukul 14.30 Wita.
Kanit Reskrim Polsekta Palaran Ipda Nodi B Ratag menerangkan, korban meninggal di tempat, disertai kondisi patah tulang.
“Korban meninggal di tempat, tangan kiri patah. Sepertinya juga dia mengalami patah punggung. Kalau bagian kepala korban tampaknya baik-baik saja,” kata Nodi, dihubungi Senin (25/9).
Jenazah Purwanto langsung dibawa ke RSUD IA Moeis Samarinda Seberang. Nodi menjelaskan, saat kejadian, Purwanto sedang mengawasi 4 orang anak buahnya yang sedang melakukan pekerjaan untuk pemasangan lampu penerangan jembatan.
“Korban mengawasi anak buahnya melakukan pekerjaan. Saat itu, dia melihat ada pekerjaan anak buahnya yang kurang bagus pada pemasangan bekisting. Karena bekisting itu bengkok, dia kemudian bermaksud meluruskannya,” kata Nodi.
Purwanto mengambil sebuah kayu kaso ukuran 5x7 untuk mencungkil bekisting itu. “Namun, korban ini diduga tidak mengecek kondisi dan kekuatan kayu kaso itu. Mungkin kayu itu sudah lapuk dan digunakan untuk mencungkil,” lanjut Nodi.
“Saat dia mencongkel, mungkin posisinya kurang siap. Bukannya bekisting yang lurus, tapi kayunya yang patah. Jadi korban jatuh dari ketinggian sekitar 50 meter. Tubuh korban tidak jatuh ke air, melainkan di daratan yang keras, tembok bekas readymix,” tutur Nodi.
Hingga berita ini diturunkan, jasad Purwanto masih berada di RSUD IA Moeis di Samarinda Seberang. “Jadi, ini murni kecelakaan kerja,” demikian Nodi. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.