Sabtu, 14/10/2017
Sabtu, 14/10/2017
KEPALA Harimau Sumatera dan kepala macan tutul diamankan di kantor Balai Gakkum seksi wilayah I Palangkaraya.
Sabtu, 14/10/2017
KEPALA Harimau Sumatera dan kepala macan tutul diamankan di kantor Balai Gakkum seksi wilayah I Palangkaraya.
JAKARTA - Paket berisi kepala dan bagian kaki macan tutul dan harimau sumatera yang sudah diawetkan (opsetan) diamankan di pintu kargo Bandara Samsuddin Noor di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (12/10) kemarin. Seorang pria bernama Sulisno , 35 tahun, pemilik paket itu pun ditangkap.
“Tersangka ditahan di Rumah Tahanan Negara Polres Banjar di Martapura, sedangkan barang bukti diamankan di kantor kami di Palangkaraya,” kata Subhan, Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Kalimantan, dikutip dari kompas.com, Jumat (13/10).
Bagian tubuh satwa dalam paket itu tertangkap citra X-Ray kargo bandara. Petugas mencurigai bagian-bagian tubuh itu berasal dari satwa yang dilindungi undang-undang. Paket pun langsung diamankan.
Petugas X-ray bandara kemudian melapor temuan ini ke polisi kehutanan yang bertugas di bandara, dan menyerahkannya ke Balai KSDA Kalimantan Selatan dan Balai PPHLHK Kalimantan.
Dalam pemeriksaan, mereka mendapati ternyata paket berisi 1 opsetan kepala harimau sumatera, 1 opsetan kepala macan tutul, serta 2 opsetan telapak kaki macan tutul.
Petugas kehutanan dan bandara tidak gegabah mengejar si pengirim barang. Pasalnya, tertulis pada paket itu nama pengirim Sulisno lengkap dengan pangkat Kapten TNI , dengan gelar MSi.
Lantaran ada dugaan terkait dengan institusi lain, maka PPHLHK Kalimantan membentuk tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Kalaweit, Polisi Militer dari Pangkalan Angkatan Laut Banjarmasin, polisi dari Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerab Kalimantan Tengah, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalsel dan polisi Polres Banjar.
Sulisno pun diciduk dan dijebloskan ke Rutan Martapura. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim, ternyata pria dengan tampilan ala aparat ini bukan anggota TNI. Ia mengaku sengaja menuliskan jabatan “Kapten TNI” pada paket kiriman untuk mengamankan opsetan agar sampai tujuan. “Sedangkan MSi hanya gelar tambahan biar dianggap orang penting,” kata Subhan. (kcm)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.