Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuduh musuh-musuh negaranya mendalangi terjadinya demonstrasi besar-besaran yang sudah memasuki hari keenam. Demonstrasi yang berujung kekerasan itu telah mengakibatkan sedikitnya 22 orang tewas.
“Dalam beberapa hari terakhir, musuh-musuh Iran menggunakan alat-alat berbeda termasuk uang, persenjataan, politik, dan badan intelijen untuk menciptakan masalah bagi Republik Islam,” ujar Ayatollah Ali Khamenei dalam situs resminya, mengutip dari BBC, Selasa (2/1/2018).
Pria berusia 78 tahun itu menambahkan, harga diri, keamanan, dan progress yang dicapai oleh Iran adalah warisan dari para martir. Ia yakin semangat keberanian, pengorbanan, dan keyakinan yang dianut warga Iran dapat menghalau pengaruh buruk dari musuh. Ia akan berbicara mengenai demonstrasi tersebut pada waktu yang tepat.
“Harga diri, keamanan, dan kemajuan bangsa Iran adalah utang dari pengorbanan para martir. Yang mampu mencegah musuh mengerahkan kekejaman mereka adalah semangat keberanian, pengorbanan, kepercayaan di dalam bangsa,” cuit Khamenei lewat akun Twitter.
Unjuk rasa pertama kali terjadi di Kota Mashhad pada Kamis 28 Desember 2017 dengan isu utama kenaikan harga dan korupsi. Namun, unjuk rasa kemudian berkembang menjadi demonstrasi anti-pemerintah Iran. Lebih dari 450 orang sudah ditahan di Provinsi Teheran sejak Sabtu 30 Desember 2017.
Unjuk rasa besar-besaran tersebut adalah yang pertama kali sejak ribuan orang turun ke jalan pada 2009 untuk memprotes hasil pemilihan umum (pemilu) yang dimenangkan Mahmoud Ahmadinejad. Demonstrasi tersebut dihadapi dengan kekerasan oleh pemerintah hingga menewaskan sedikitnya 30 orang dan ribuan lainnya dijebloskan ke penjara.
Negeri Para Mullah, julukan Iran, saat ini tengah mengalami tingkat pengangguran dan inflasi yang tinggi. Pencabutan sanksi ekonomi sebagai imbalan dari Kesepakatan Nuklir Iran juga tidak mampu mendongkrak perekonomian.
Warga semakin jengah ketika melihat fokus Iran pada pengaruhnya di kawasan. Mereka memprotes jumlah uang yang dihambur-hamburkan Iran demi menyokong Hizbullah, kelompok militan di Lebanon, dan dukungan dana terhadap aktivitas terorisme lain alih-alih memperhatikan masalah yang terjadi di dalam negeri. (okz)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.