NEW YORK - Polisi Amerika Serikat (AS) dilaporkan menangkap mantan agen dinas rahasia pusat AS (CIA).

Agen tersebut ditangkap setelah dia diduga berusaha membocorkan informasi rahasia negara ke China.

Russian Today mewartakan Rabu (18/1/2018), Jerry Chun Shing Lee ditangkap ketika mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy Senin (15/1/2018) malam waktu setempat.

Kemudian Selasa (16/1/2018), Lee dikenai dakwaan telah melanggar kode etik kerahasiaan CIA ketika bekerja di sana dalam rentang waktu 1994-2007.

Dalam pernyataan Kementerian Kehakiman (DOJ), kasus Lee berawal ketika otoritas China mengeksekusi dan memenjarakan sekitar 20 informan CIA yang ada di China dalam kurun 2010-2012.

Saat itu, CIA menduga bahwa Negeri Panda telah meretas sistem komunikasi CIA.

Kecurigaan kemudian berubah bahwa ada orang dalam yang sengaja membocorkan data rahasia itu. Kecurigaan dialamatkan kepada agen yang pernah berdinas di divisi China.

Nama Lee kemudian muncul. Namun, agen federal dalam negeri (FBI) baru serius memperhatikan gerak-gerik Lee sejak 2012.

Dalam dokumen pengadilan Distrik New York, Lee mulai diselidiki ketika dia pulang ke AS, dan menetap di Virginia Utara pada Agustus 2012.

Sebelumnya, pasca-keluar dari CIA 2007, Lee dan keluarganya memilih tinggal di Hong Kong.

FBI lalu melakukan investigasi terhadap seluruh hotel yang pernah disinggahi Lee di AS. Pencarian kemudian diperluas hingga Hong Kong.

Dari penggeledahan di setiap kamar hotel, FBI menemukan benda-benda yang berkaitan dengan informasi pertahanan AS.

“Agen lapangan menemukan dua buku catatan kecil dengan tulisan tangan yang mengandung nama dan alamat informan CIA di China,’ demikian keterangan DOJ.

Selain nama dan alamat, di buku itu juga tertulis tentang waktu, tempat, dan lokasi pertemuan para informan beserta fasilitas CIA di sana. Lee diduga sudah menjual informasi ke China sejak 2010.

Russian Today memberitakan, Pengadilan Distrik New York memerintahkan Lee ditahan tanpa ada peluang bebas dengan jaminan.

Jika terbukti bersalah, Lee terancam harus mendekam di penjara selama 10 tahun. (kcm)