BONTANG– Kebakaran yang terjadi di Berbas Pantai, Jl Pangen Antasari, Gang Carita 1, RT 11, mendapat simpati masyarakat Kota Bontang. Berbagai elemen masyarakat, dari paguyuban hingga anak-anak mahasiswa, turun ke jalan menggalang bantuan korban kebakaran, mengumpulkan sembako dan pakaian bekas layak pakai.

Kamis (28/12) kemarin pun kembali bantuan masuk dari Paguyuban Keluarga Bojonegoro sebanyak 14 bungkus sembako. Lurah Berbas Pantai, Muhammad Rendhy Maulia mengatakan, Posko yang didirikan di TK DDI akan berakhir hingga Jumat (29/12) hari ini. 

“Senin depan kan anak-anak sudah mulai masuk sekolah, jadi poskonya kami bongkar dan beralih ke kantor kelurahan,” terang Rendhy, sapaannya, saat ditemui di posko kebakaran, Kamis (28/12), kemarin.

3 hari pasca kebakaran, lanjutnya, bantuan yang masuk sudah cukup banyak yakni sebanyak 175 item. Itupun didalamnya mencakup dari makanan, sembako, pakaian, uang tunai, hingga beberapa barang yang dibutuhkan korban.

“Alhamdulillan sudah cukup banyak, dan ini belum semua karena relawan-relawan yang meminta di jalan belum masuk semua,” ujarnya.

Terkait bantuan yang diberikan, Rendhy mengaku bangga kepada seluruh warga Bontang yang sudah berkontribusi memberikan sumbangannya. Baik itu dari organisasi, paguyuban, perusahaan, juga tokoh masyarakat dan relawan semua.

Menurutnya, hal itu sangat membantu bagi warganya yang sedang tertimpa musibah. “Kami ucapkan terima kasih banyak sekali kepada semua yang telah menyalurkan bantuannya bagi korban kebakaran. Mereka melalui saya mengucapkan terima kasih dan ini dukungan sangat luar biasa,” ujar Rhendy.

Sejauh ini, kebutuhan mereka sangat tercukupi meskipun tidak sepenuhnya puas. Tetapi yang jelas, dari sumbangan ini kebutuhan inti mereka sudah tercukupi. Rendi pun berharap bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan bisa membawa keberkahan bagi pemberinya.

Ketua Paguyuban Keluarga Bojonegoro, Suwartono mengatakan pihaknya memberikan 14 bungkus sembako sesuai dengan jumlah rumah yang terbakar. Didalamnya terdapat gula, kopi, teh, dan mie instant. Selain memberikan 14 bungkus sembako, Paguyuban Bojonegoro juga memberikan pakaian layak pakai.

“Ini merupakan rasa persaudaraan antar yang lainnya, sehingga tidak membedakan suka, ras, agama. Karena mereka sedang menerima musibah dengan rasa simpati kami maka wajar kami membantu,” katanya. (cil)