Rabu, 17/01/2018

Wabup Perintahkan Disperindagkop Pantau Harga Pasar Tiap Hari

Rabu, 17/01/2018

PANTAU HARGA: Wakil Bupati H Ediyarto Arkan saat memantau harga sembako bersama Disperindagkop di sejumlah pasar di Kubar.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Wabup Perintahkan Disperindagkop Pantau Harga Pasar Tiap Hari

Rabu, 17/01/2018

logo

PANTAU HARGA: Wakil Bupati H Ediyarto Arkan saat memantau harga sembako bersama Disperindagkop di sejumlah pasar di Kubar.

SENDAWAR–Hingga saat ini harga beras di sejumlah pasar di Kutai Barat (Kubar) masih normal. Meski telah beredar kabar bahwa harga beras mengalami kenaikan di beberapa daerah di tanah air, namun hal itu tak berpengaruh banyak di Kubar.

“Saya masih menjual beras premium (kualitas terbaik)per kilogram mulai Rp 15 ribu hingga ada yang Rp 17 ribu. Saya tidak berani menaikkan harga meski di tivi ada berita kenaikan harga beras,” ungkap Rusmini (41) salah seorang pedagang sembako di Pasar Jaras, Kecamatan Barong Tongkok kepada Koran Kaltim, Selasa (16/1).

Puluhan pedagang lainnya di pasar itu mengaku telah mendengar kenaikan harga beras, termasuk di Ibukota Kaltim, Samarinda dalam beberapa hari terakhir. Mereka menyebut beras kualitas rendah dijual dengan harga Rp7 ribu per kilogram. Stok kiriman dari Samarinda, sampai saat ini masih tetap ada. “Kami akan lihat dalam pekan depan, jika memang ada kenaikan harga dari Samarinda, maka otomatis di Kubar juga akan naik, karena ditambah biaya angkut,” ujar Dirman (44), diamini puluhan pedagang sembako lainnya di Pasar Jaras.

Pantauan Koran Kaltim di Kecamatan Melak, harga beras hingga siang kemarin variatif. Pedagang menjual sesuai dengan kualitas beras. Yang cukup mahal adalah beras lokal asli Kubar, karena memang sulit didapat. “Kalau beras yang datang dari Samarinda, harganya biasa pak mulai Rp7 ribu sampai yang terbaik Rp 15 ribu per kilogram. Tapi kalau beras lokal jenis mayas, itu Rp20 ribu bahkan ada yang Rp 22.500,- per kilogram. Sulit didapat, itu beras lokal dan mutunya terbaik,” kata Suryani (31) pedagang sembako di Pasar Olah Bebaya, Melak.

Wakil Bupati Kubar H Edyanto Arkan mengatakan hingga saat ini harga dan stok beras bagi masyarakat se-Kubar masih aman. Dia telah memerintahkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kubar untuk setiap hari memantau harga beras di sejumlah pasar dalam Kota Sendawar. Bahkan puluhan kecamatan lainnya, termasuk kecamatan terjauh, agar harga beras tidak dinaikkan pedagang secara sepihak. “Belum ada kenaikan harga beras di Kubar, meski berita di media sudah marak kenaikan di daerah lainnya. Saya sudah langsung inspeksi mendadak

(Sidak) awal pekan tadi bersama Disperindagkop ke beberapa pasar di Kubar. Masih tetap stabil, stok juga aman,” katanya.

Ia mengimbau agar para pedagang tidak menaikkan harga beras secara sepihak. Menurutnya, jika diketahui ada pedangang yang menaikkan harga sepihak, maka akan disangsi. Oleh karena itu katanya, Disperindagkop Kubar bertugas setiap hari harus pantau harga pasar. 

“Biasa saja kalau ada isu kenaikan. Bahkan, spekulan (pelaku pasar) yang mencari keuntungan besar dalam perniagaan pada pasar itu yang biasanya menaikkan harga semena-mena. Janganlah pedagang berspekulasi akan menaikkan harga sendiri,” tegasnya.

“Terhadap perubahan harga komoditi  pasar, termasuk beras, wajib diketahui pemerintah. Karena pasar adalah hajat hidup orang banyak, utamanya beras, sebagai kebutuhan pokok masyarakat,” katanya. (imr)


Wabup Perintahkan Disperindagkop Pantau Harga Pasar Tiap Hari

Rabu, 17/01/2018

PANTAU HARGA: Wakil Bupati H Ediyarto Arkan saat memantau harga sembako bersama Disperindagkop di sejumlah pasar di Kubar.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.